Sabtu, September 17, 2011

Alternatif Energi dari Mahasiswa Teknik Elektro Indonesia adalah Negara kepulauan dimana banyak daerah yang masih terpencil dan belum terjangkau listrik dari PLN. Padahal listrik atau penerangan sangat dibutuhkan oleh masyarakat sehingga tidak ketinggalan dalam memperoleh informasi yang bertujuan untuk memajukan daerah tersebut dan peningkatan produktifitas masyarakat. Melihat fakta tersebut, Djulianto mahasiswa Teknik Elektro, berinisiatif menghasilkan energi listrik dengan cara mengubah motor induksi sebagai generator dalam rangka memenuhi proyek akhirnya. Motor induksi diubah sebagai generator yang mana memiliki keunggulan dalam hal kesederhanaan dan murahnya biaya perawatan sehingga jenis motor ini banyak dipakai di lingkungan industri maupun rumah tangga. Menurut mahasiswa angkatan 2007 ini, generator induksi bisa di kembangkan untuk pembangkit listrik tenaga air atau Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) terutama untuk daerah terpencil yang belum terjangkau oleh aliran listrik dari PLN, padahal diarea tersebut terkandung potensi alam seperti gunung dan air terjun namun pemafaatannya belum optimal. Sehingga harapannya, teknik ini mampu menjadi alternatif Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang biaya operasionalnya lebih besar karena menggunakan bahan bakar minyak khususnya solar, disamping itu PLTMH juga ramah lingkungan, tambahnya. Hasil dari pengujian motor induksi sebagai generator menunjukkan bahwa sistem alat ini dapat bekerja sebagai generator karena sudah dapat menghasilkan tegangan. Kedepannya, Juli akan terus mengembangkan produknya ini terutama dalam pengarturan besaran tegangan dan frekuensi. (haryo)
Dosen FT meraih Juara II Nasional ajang SANG PENEMU TVRI dengan menciptakan alat bantu pembelajaran huruf braille Mashoedah, M.T dosen Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta meraih juara II tingkat Nasional ajang Sang Penemu yang diselenggarakan TVRI dengan menciptakan Media pembelajaran huruf braille dengan tombol tekan dan penyuaraan (15 Agustus 2011). Setelah mengikuti ajang ini, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang juga menjadi salah satu juri tertarik untuk memproduksi alat ini secara masal yang mana pada tahap awal akan diproduksi dari 50-100 unit untuk didistribusikan ke Sekolah Luar Biasa (SLB) di seluruh Indonesia. Dosen yang hobi melukis ini menjelaskan latar belakang penciptaan alatnya adalah untuk memudahan para siswa tuna netra dalam belajar huruf braille. “Saya melihat metode pembelajaran huruf braille saat ini masih tergolong sangat konvensional, mayoritas metode pembelajaran di sekolah masih menggunakan peralatan sederhana seperti papan tulis braille (pantule) yang mana metode pembelajaran ini membuat siswa tidak mandiri karena selama proses pengajaran siswa harus terus didampingi oleh gurunya dan juga cukup berbahaya karena alat yang terbuat dari semacam paku itu dapat terlepas dengan bebas”, tuturnya. Alat bantu baca huruf braille karya Mashoedah ini pada dasarnya sama dengan media pembelajaran huruf braille lainnya. “Saya hanya menambahkan inovasi teknologi pada alat ini diantaranya push button (tombol tekan) jenis toggle, voice chip dan mikrokontroller. Alat ini memiliki enam titik huruf braille yang kemudian digabung dengan konfigurasi huruf abjad dari A-Z dan angka 0-99,” jelasnya. Proses kerja alat ini cukup sederhana, pertama, tombol yang telah terhubung dengan mikrokontroller jika ditekan secara otomatis akan membaca konfigurasi huruf, tanda baca, angka dan vokal konsonan. Setelah konfigurasi terbaca, mokrokontroller akan mengolah data dari tombol menjadi data penyuaraan yang dikerjakan oleh voice chip. Setelah proses pengerjaan suara selesai voice chip akan menginstruksikan pada siswa bagaimana tata cara pengoprasian alat ini. Dosen yang lahir di Surabaya ini sempat 10 kali mengalami kegagalan dalam menciptakan alat yang menelan biaya Rp. 600.000,- ini. “Namun semangat saya tak pernah surut untuk menyelesaikan alat ini seperti semangat anak-anak tuna netra yang ingin terus belajar membaca untuk membuka wawasan dan mengakses segala informasi, bebernya. Alat ini, kata Mashoedah, memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan media-media yang sudah ada, yakni dengan alat ini siswa dapat lebih mandiri dalam belajar. Siswa dapat belajar sambil bermain karena alat ini ringan dan mudah dibawa karena juga dilengkapi dengan sumber dari daya baterai. mash3 Sebagai langkah perlindungan karya intelektual media pembelajaran yang tergolong baru ini, Mashoedah pun mendaftarkan hak patennya ke Dirjen HKI dengan nomer pendaftaran P00201100173. Untuk pengembangangan ke depan, alat ini akan terus dikembangkannya sehingga anak-anak tunanetra bisa semakin mudah lagi dalam belajar huruf braille.(haryo)
WEDANG DONGO INOVASI MAHASISWA TEKNIK BOGA FT UNY Konon, wedang dongo adalah minuman khas dari keraton Surakarta dan seiring berjalannya waktu, minumat hangat ini dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Selain sebagai penghangat badan, minuman ini juga mempunyai banyak khasiat karena dibuat dari berbagai macam rempah dan bahan alami lain yang mempunyai fungsi masing-masing dan tentunya produk ini tanpa bahan pengawet. Namun, berdasarkan survey mandiri yang dilakukan, saat ini masyarakat Solo mulai asing dengan wedang dongo apalagi dengan masyarakat diluar daerah Solo yang semakin tidak mengenal minuman ini. Patut disayangkan apabila kuliner ini perlahan mulai punah. Hal ini yang mendasari, Woro dan Achsantiara, mahasiswi Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, untuk melakukan inovasi pada produk ini sehingga dapat menjaga eksistensi dan meningkatkan kepopulerannya. Woro menyatakan inovasi yang mereka lakukan adalah dengan menjadikan produk ini sebagai minuman instant sehingga tidak susah dalam membuatnya, konsumen dapat langsung menikmatinya dengan menyeduh dengan air panas dan minuman ini pun dapat disajikan dingin cukup dengan menambahkan es, lanjutnya. Selain itu berdasar survey yang mereka lakukan, sebagian masyarakat menganggap wedang ini mempunyai rasa yang monoton, oleh karenanya, kedua perempuan ini menambahkan pilihan variasi rasa, seperti vanilla, susu secang, mint dan juga memberi tambahan bahan isian yakni kolang kaling yang dikeringkan. Dalam penjualannya, produk ini dipasarkan dalam bentuk pack yang berisi 5 sachet seharga Rp. 6.500 per packnya. Kemasan produk yang mereka buat pun cukup atraktif sehingga menarik minat dari konsumen. Pada Pameran Proyek Akhir di Benteng Vredenburg tahun 2010, produk ini mendapat respon cukup baik dari para pengunjung (haryo/ls)
GENERATOR INDUKSI IDE DJULIANTO MAHASISWA FT UNY Djulianto mahasiswa Teknik Elektro, berinisiatif menghasilkan energi listrik dengan cara mengubah motor induksi sebagai generator dalam rangka memenuhi proyek akhirnya. Motor induksi diubah sebagai generator yang memiliki keunggulan dalam hal kesederhanaan dan murahnya biaya perawatan sehingga jenis motor ini banyak dipakai di lingkungan industri maupun rumah tangga. Ide ini menurutnya dipicu oleh fakta masih banyaknya daerah terpencil yang belum terjangkau listrik dari PLN. Padahal listrik atau penerangan sangat dibutuhkan oleh masyarakat agar tidak ketinggalan dalam memperoleh informasi yang bertujuan untuk memajukan daerah tersebut dan peningkatan produktifitas masyarakat. Menurut mahasiswa angkatan 2007 ini, generator induksi bisa di kembangkan untuk pembangkit listrik tenaga air atau Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) terutama untuk daerah terpencil yang belum terjangkau oleh aliran listrik dari PLN. Padahal di area-area tersebut terkandung potensi alam seperti gunung dan air terjun namun pemafaatannya belum optimal. Sehingga harapannya, teknik ini mampu menjadi alternatif Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang biaya operasionalnya lebih besar karena menggunakan bahan bakar minyak khususnya solar. Selain itu, PLTMH juga ramah lingkungan, tambahnya. Hasil dari pengujian motor induksi 1 fasa sebagai generator menunjukkan bahwa sistem alat dapat bekerja sebagai generator karena sudah dapat menghasilkan tegangan. Kedepannya, Juli akan terus mengembangkan produknya ini terutama dalam pengarturan besaran tegangan dan frekuensi ( haryo/ ls)
ALAT PENDEKTEKSI KEBOCORAN LPG MELALUI SMS Saat ini Liquefied Petroleum Gas atau sering kita sebut dengan gas LPG sudah tidak lagi menjadi barang mewah karena telah menjelma menjadi barang kebutuhan pokok rumah tangga. Meski demikian, kewaspadaan saat menggunakan LPG tetap tidak boleh dilupakan. Salah satu resiko penggunaan gas LPG adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas yang menyebabkan tabung gas LPG meledak. Penyebab utamanya kebocoran pada selang atau pada regulatornya yang tidak terpasang dengan baik. Hal inilah yang mendasari Dafid Fajar Rianto, mahasiswa Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNY membuat alat Deteksi Kebocoran Gas LPG menggunakan Mikrokontroler ATmega8535 melalui SMS”, sebagai Proyek Akhirnya. Mahasiswa angkatan 2006 ini menjelaskan, cara kerja alat diawali dengan mikrokontroler membaca sensor gas yang akan mendeteksi adanya kebocoran gas. Jika tidak ada kebocoran, LCD akan menampilkan “gas aman” namun jika terjadi kebocoran, mikrokontroler akan menghidupkan buzzer untuk memberikan peringatan kemudian memproses data untuk mengirim SMS dan LCD dengan menampilkan “awas gas bocor!”. Dafid, kepada redaksi web, menuturkan dari hasil uji coba, alat ini telah sesuai dengan fungsi yang ditetapkan, yaitu dapat mendeteksi adanya kebocoran gas didepan sensor, dan memberi peringatan serta dapat mengirim pesan berupa SMS dari HP sistem ke HP user. Namun untuk pengembangan kedepannya, akan diusahakan agar sistem ini dapat mengirim ke dua nomor atau lebih, tuturnya (haryo/ls)
SERBUK LURU JAWA SEBAGAI MINUMAN SEHAT Cacing tanah dengan nama latin lumricus rubbelus merupakan salah binatang yang dianggap menjijikan namun ternyata mempunyai banyak manfaat untuk menjaga kesehatan maupun sebagai alternatif obat tradisional. Cacing tanah memiliki banyak kandungan protein yang sangat baik untuk menjaga kesehatan atau pengobatan alami diantaranya protein 75%, asam amino 10.7%, tryptophan 4.4% dan tytosyn 2.25%. Salah satu manfaat terbesar dari cacing tanah adalah sebagai pengobatan alami untuk penyakit typhus/tipes atau demam namun untuk mengkonsumsinya secara langsung sebagian besar orang merasa jijik apalagi jika masih terlihat bentuk cacingnya. Oleh karena itu sekelompok mahasiswa UNY yaitu Supriyanti dan Deni Setyarti dari prodi pendidikan matematika FMIPA UNY serta Sri Rahayu, Ni’matu Sholikhah dan Muhammad Fatkhul D. dari prodi pendidikan kewarganegaraan FISE UNY melakukan inovasi terhadap pemanfaatan cacing tanah dengan diracik sebagai minuman yang menghangatkan dan dapat digunakan sebagai obat yang mujarab untuk berbagai penyakit khususnya penyakit typus yang diberi nama serbuk luru jawa. Kreatifitas mereka ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan tahun 2011”. Menurut Supriyati cacing tanah ini dibuat serbuk yang dicampurkan ke dalam bubuk jahe yang ditambah dengan gula. Karena sebagian besar orang suka minum wedang jahe sebagai penghangat tubuh, dengan adanya inovasi ramuan cacing tanah dengan bubuk jahe ini pasti akan disukai untuk dikonsumsi sebagai alternatif obat alami mencegah berbagai penyakit. Kata Supriyati, “Sedangkan nama serbuk luru jawa sendiri merupakan singkatan dari lumricus rubbelus alias cacing tanah dan jahe wangi. Muhammad Fatkhul D menjelaskan mereka memanfaatkan limbah kotoran sapi sebagai media perkembangbiakan cacing tanah (lumricus rubbelus) karena sangat bagus untuk pertumbuhan berat badan dan perkembangbiakan cacing tanah. “Apabila kita masukan 1 kg cacing tanah pada kotak berisi media campuran 1 kg serbuk gergaji yang telah kita rendam dalam air dengan 3 kg kotoran sapi yang sudah menghitam lalu kita berikan pakan dari ampas tahu, maka dalam jangka waktu dua minggu cacing tersebut akan bertelur,” kata Fatkhul. Setelah terlihat telurnya matang atau kekuningan pisahkan antara cacing induk dengan telurnya, induknya simpan ke media yang baru dan telur yang berada di media tadi kita biarkan selama kurang lebih dua minggu, maka telur tersebut akan menetas dan barulah diberi pakan secara rutin. Dalam waktu satu bulan kemudian atau paling lambat 6 minggu cacing tersebut telah jadi dewasa dan siap bertelur. Deni Setyarti menambahkan cacing tanah dijadikan serbuk seperti kopi. Lalu dicampur dengan serbuk jahe sebagai penambah rasa dan aroma agar orang yang mengkonsumsinya tidak meras jijik. Dari 3 kg cacing hidup bisa menghasilkan 1 kg serbuk cacing kering dan 2 kg jahe segar menghasilkan 1 kg serbuk jahe kering. Serbuk jahe dan cacing diramu dengan menambahkan 8 kg gula pasir. “Dari ramuan ini kita bisa menghasilkan 6 kg serbuk minuman yang siap dikemas dalam 400 kemasan dengan komposisi 2,5 g serbuk cacing, 2,5 g serbuk jahe, dan 20 g gula pasir<” ujar Denny. Sementara Ni’matu Sholikhah mengungkapkan cara pembuatannya, yaitu cacing dicuci sampai bersih kemudian dikeringkan sampai benar-benar kering lalu digiling menjadi tepung atau serbuk. Sedangkan pembuatan serbuk jahe diawali dengan mencuci jahe sampai bersih kemudian diiris tipis-tipis dan dijemur di bawah terik matahari sampai kering kemudian digiling menjadi tepung atau serbuk. “Peramuan jahe wangi lumricus rubbelus yaitu dengan cara serbuk cacing dan serbuk jahe dicampur dengan gula pasir sesuai dengan komposisinya lalu diaduk sampai rata.” kata Sholikhah, (dedy/ls)
APLIKASI RUTE BUS TRANSJOGJA DAN INFORMASI KOTA YOGYAKARTA KARYA MAHASISWA FT Juni Susanto, mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Informatika (TI) Fakultas Teknik UNY menciptakan aplikasi rute Bus Transjogja dan informasi wisata kota Yogyakarta berbasis J2ME sebagai penyelesaian skripsinya. Aplikasi ini merupakan suatu sistem yang dikembangkan pada mobile phone yang berisi tentang informasi rute bus Transjogja dan tempat wisata di kota Yogyakarta yang dapat diakses tanpa tergantung koneksi internet. Santo, sapaan akrabnya, menjelaskan latar belakang pembuatan aplikasi ini karena beberapa media yang memberikan informasi tentang rute bus Transjogja dan tempat wisata di Yogyakarta masih memiliki banyak kekurangan, diantaranya informasi tentang Rute Bus Transjogja yang masih menggunakan media cetak yang kurang fleksibel dan sistem berbasis website yang masih menggantungkan pada koneksi internet yang di Yogyakarta masih belum merata. Sementara itu, para pengguna jasa Transjogja dan wisatawan yang datang ke kota Yogyakarta sangat membutuhkan informasi rute bus Transjogja dan tempat wisata di kota Yogyakarta seperti tempat wisata alam, wisata sejarah, wisata kuliner, wisata budaya dan wisata umum yang berada di dalam area kota Yogyakarta. Kepada redaksi Web, mahasiswa asal Bantul ini menuturkan tentang fungsi kerja aplikasi ciptaanya, terdiri dari dua menu. Menu yang pertama, berisi informasi tentang rute bus Transjogja yang berfungsi untuk menunjukkan Info Rute, list Trayek bus Transjogja untuk rute 1A, 1B, 2A, 2B, 3A, 3B, 4A dan 4B yang dapat dipilih untuk mengetahui rute yang dilewati, terdiri dari list tempat atau halte yang dilewati oleh sebuah Trayek Bus yang dipilih oleh user. Menu kedua tentang Info wisata, terdiri dari list jenis wisata yang dapat dipilih sesuai kebutuhan user. Jenis wisata yang ada dalam aplikasi ini adalah Wisata Alam, Wisata Sejarah, Wisata Budaya, Wisata Kuliner dan Wisata Umum. Setelah memilih jenis wisata yang diinginkan kemudian akan ditampilkan list wisata yang ada di kota jogja sesuai jenis yang dipilih dan juga dilengkapi dengan gambar objek wisata dan keterangan singkat untuk objek yang dipilih. Untuk pengembangan aplikasi ciptaannya, mahasiswa yang gemar bermain gadget ini ingin Aplkasi Rute Bus Transjogja dan Informasi Wisata lebih dikembangkan. Khususnya untuk informasi wisata, dapat ditambahkan wisata belanja, wisata pemancingan. Selain itu area lebih diperluas misalkan diseluruh DIYogyakarta dan juga dengan menambahkan lokasi keberangkatan dan tujuan yang lebih lengkap pada menu cari jalur. (haryo/ls)
DAUN BINAHONG PENCEGAH DIABETES Binahong (Anredera Cordifolia) adalah tanaman obat yang berasal dari daratan Tiongkok yang dikenal dengan nama asli Dheng San Chi. Tumbuhan dikenal memiliki khasiat penyembuhan yang luar biasa dan telah ribuan tahun dikonsumsi oleh bangsa Tiongkok, Korea, dan Taiwan. Berdasarkan penelitian dalam daun binahong terdapat aktivitas antioksidan, asam askorbat, total fenol yang cukup tinggi, asam oleanolik dan protein tinggi yang mampu menstimulasi produksi nitrit oksida yang diberi nama ancordin. Dengan adanya kandungan zat-zat di atas daun binahong memiliki banyak khasiat diantaranya yaitu luka bakar, jerawat, nafsu makan kurang, melancarkan haid, menjaga stamina tubuh, muntah darah, kencing manis, sesak nafas, patah tulang, gatal-gatal, maupun gejala liver. Masyarakat mempercayai dan telah membuktikan daun binahong dapat digunakan sebagai obat diabetes, sehingga penggunaan daun binahong sebagai obat diabetes sudah menjadi tradisi. Saat ini produk olahan tanaman binahong hanya tersedia dalam bentuk kapsul dengan harga yang relatif mahal. Karena itu sekelompok mahasiswa prodi pendidikan IPA Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Endah Dani Puspitaningrum, Amri Handayani, Alvani Nuzul Marfu’ah dan Ari Nurlitawati membuat inovasi produk olahan daun binahong dalam bentuk puding dengan nama “Deralia’s Pudding”. “Nama Deralia’s Pudding diambil dari singkatan nama ilmiah tanaman binahong yakni anredera cordifolia yang mempunyai tiga varian rasa yaitu original, melon, dan pandan,” jelas Amri. Inovasi ini berhasil mendapatkan dana dari Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa tahun 2011 bidang Kewirausahaan. Menurut Endah, Binahong mengandung sejumlah serat pangan potensial dimana serbuk umbi binahong memiliki kadar Acid Detergent Fiber (ADF) sebesar 5.64%, lignin 0.95%, substansi pektat 51.46%, sellulosa 0.13%, hemisellulosa 30.05%, Neutral Detergent Fiber (NDF) sebesar 31.13% dan Total Dietary Fiber sebesar 82.59%, sedangkan hasil uji proximat menunjukkan kadar air sebesar 8,49%, lemak 4,64%, abu 5,63%, protein 14,88%, karbohidrat 66,36% dan serat kasar sebesar 18,17%”. Sedangkan Alvani Nuzul Marfu’ah menjelaskan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan pudding binahong ini adalah daun binahong 1 kg, agar-agar 1 bungkus, madu 0,5 kg, air dan perisa melon serta perisa pandan secukupnya. “Pertama kali daun binahong dicuci bersih lalu dicampur dengan air kemudian diremas dan disaring” kata Alvani. Kemudian masukkan dalam panci dan ditambah agar–agar dan madu secukupnya. Adonan dipanaskan di atas kompor sambil diaduk hingga mendidih. Tuang dalam cetakan, diamkan beberapa saat baru dimasukan dalam pendingin” tutupnya. (deddy/ls)
MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT EXCEL BERBASIS MULTIMEDIA Agus Buchori, mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menciptakan media pembelajaran Microsoft Excel berbasis multimedia. Dengan adanya media pembelajaran microsoft Excel berbasis multimedia diharapkan dapat mempermudah peserta didik dalam mempelajari Microsoft Excel, selain itu, menyediakan tutorial yang tidak mudah didapatkan pada materi-materi lain sehingga menjadikan proses belajar lebih mendalam dan beragam. Proyek skripsi dibawah bimbingan Drs. Kadarisman Tejo Yuwono ini dilatar belakangi media yang digunakan untuk pembelajaran, selama ini, hanya sebatas buku-buku yang dipinjam diperpustakaan, lembar kerja siswa (LKS) dan ceramah. Kreatifitas guru untuk memaksimalkan fasilitas media dengan menggunakan media animasi untuk mendukung proses pembelajaran Microsoft Excel sangatlah kurang. Padahal, peran media pembelajaran menjadi sangat penting didalam strategi pembelajaran dikarenakan sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi situasi, kondisi, dan lingkungan belajar yang direncanakan, dipersiapkan dan diciptakan oleh guru. Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik. Secara keseluruhan ada 9 tampilan pada media ini, yakni (1) Tampilan Intro merupakan tampilan pertama kali kita membuka media pembelajaran Microsoft Excel untuk menuju ke bagian pentunjuk penggunaan dalam tampilan ini juga terdapat judul media pembelajaran Microsoft Excel; (2) Tampilan petunjuk penggunaan yang mana berisikan petunjuk penggunaan media pembelajaran Microsoft Excel; (3) Tampilan pengenalan media pembelajaran Microsoft Excel yang berisi animasi dan pengenalan media pembelajaran Microsoft Excel; (4) Tampilan pendahuluan berisi kompetensi yang harus dicapai berdasarkan pada kurikulum KTSP 2006; (5) Tampilan materi yang mana dibagi menjadi 4 materi dan setiap materi berisi pokok bahasan masing-masing, yakni: Materi 1 berisi tentang pengenalan latar atau layout, ikon-ikon pada Microsoft Excel, serta pengenalan tentang membuat dokumen pada Microsoft Excel, Materi 2 berisi tentang mengolah data angka pada Microsoft Excel, Materi 3 berisikan tentang menggunakan fungsi pada Microsoft Excel sedangkan Materi 4 tentang menyisipkan gambar, grafik pada Microsoft Excel; (6) Tampilan Latihan, yang berisi 10 soal pilihan ganda dilengkapi dengan hasil jawaban yang benar dan hasil jawaban yang salah, dan skor untuk memberikan nilai; (7) Tampilan Tes Evaluasi berisikan 15 soal pilihan ganda yang juga menampilkan hasil jawaban yang benar dan hasil jawaban yang salah, dan skor; (8) Tampilan profil yang mana terdapat informasi biodata pembuat media pembelajaran Microsoft Excel; (9) Tampilan Exit/ Keluar. (haryo)
YOGHURT DARI KULIT PISANG Pisang merupakan buah yang selalu tersedia melimpah di pasar, bukan jenis buah musiman dan produksinya cukup banyak. Pisang banyak dikonsumsi dalam keadaan segar oleh sebagian masyarakat tetapi kulitnya hanya dibuang dan menjadi limbah, padahal penelitian tim Universitas Kedokteran Taichung Chung Shan, Taiwan memperlihatkan bahwa ekstrak kulit pisang ternyata berpotensi mengurangi gejala depresi dan menjaga kesehatan retina mata. Selain kaya vitamin B6, kulit pisang banyak mengandung serotonin yang sangat vital untuk menyeimbangkan mood. Selain itu, ditemukan pula manfaat ekstrak pisang untuk menjaga retina dari kerusakan cahaya akibat regenerasi retina. Melihat banyaknya manfaat yang terdapat dalam kulit pisang tersebut mendorong mahasiswa jurusan pendidikan IPA fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Ratna Wirawati, Manna Wassalwa, Zamzam Fatma Ambarsari, Feby Kristifany dan Anita Setyorini untuk mengolah limbah kulit pisang menjadi yoghurt. Gagasan mahasiswa pendidikan IPA ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa tahun 2011 bidang Kewirausahaan. ”Kami memilih kulit pisang untuk dijadikan yoghurt karena selama ini kulit pisang hanya menjadi limbah dari pedagang gorengan dan dianggap sebagai sampah yang tidak ada manfaatnya, tetapi ternyata dapat berubah menjadi komoditas usaha yang menjanjikan” kata Ratna Wirawati, ”Selain itu dalam kulit pisang ternyata mengandung lemak, protein, dan glukosa yang cukup sehingga saat difermentasi dapat menghasilkan asam laktat yang dihasilkan dari gula susu. Ini merupakan syarat bahan pembuatan yoghurt”. Manna Wassalwa menambahkan kulit pisang mengandung karbohidrat sebesar 18,50%, vitamin C, vitamin B, kalsium, protein, lemak, pektin dan air sebanyak 68,90%. “Rata-rata setiap 100 gram daging pisang mengandung 70 gram air, 1,2 gram protein, 0,3 gram lemak, 27 gram pati dan 0,5 gram serat.” Pisang juga kaya akan potassium yang berguna untuk pertumbuhan, dan juga merupakan bahan yang baik untuk diet karena mengandung kolesterol, lemak serta garam yang rendah. Pisang juga mengandung vitamin C, vitamin B6, dan vitamin A. Zamzam Fatma Ambarsari mengatakan yoghurt ini dibuat dengan satu rasa yaitu rasa asli pisang dan tanpa penambahan perisa. “Langkah membuatnya yaitu dengan mengumpulkan limbah kulit pisang lalu mengupas bagian dalam kulit pisang dan dihaluskan menggunakan mixer” ungkap Zamzam. Sedangkan bahan tambahannya adalah susu bubuk dan gula pasir. Cara pembuatannya dijelaskan Feby Kristifany. Pertama kali adonan yoghurt dibuat dengan takaran 1 liter cream pisang dicampur dengan 0,5 kg gula pasir lalu disterilkan atau dipasteurisasi dengan cara memanaskan adonan cream kulit pisang tersebut hingga suhu 73ºC selama 15 menit dengan menggunakan panci, kompor dan thermometer. Langkah berikutnya proses kulturisasi yaitu memasukkan bibit yoghurt dan susu bubuk putih. Cream kulit pisang yang sudah dikulturkan tersebut dihangatkan dalam suhu 45 ºC selama 24 jam atau disebut proses inkubasi. Kemudian cream kulit pisang diletakkan dalam kardus tersebut selama 24 jam, setelah itu yoghurt kulit pisang yang sudah jadi dimasukan ke dalam kulkas. (dedy/ls)
ALAT PENGUSIR TIKUS KARYA MAHASISWA FT UNY Soni Maringgih, mahasiswa Teknik Elektro, Fakultas Teknik UNY, menciptakan alat pengusir tikus dengan tampilan LCD berbasis mikrokontroler yang menghasilkan gelombang suara dengan frekuensi sangat tinggi (ultrasonik). Pembuatan alat pengusir tikus tersebut menggunakan rentang frekuensi sesuai dengan batas pendengaran tikus namun di atas batas pendengaran manusia sehingga tidak berbahaya terhadap manusia. Proyek akhir di bawah bimbingan Sigit Yatmono, M.T ini, didesain dengan dua bagian pokok perangkat, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Perangkat keras terdiri dari sistem yang berfungsi sebagai kendali utama yaitu sebagai pengolah data dan pengontrol keseluruhan sistem,. Masukan berupa tombol pengatur gelombang dan keluaran berupa LCD yang berfungsi untuk menampilkan berapa gelombang yang dihasilkan dan speaker untuk mengeluarkan gelombang ultrasonik. Cara kerjanya diawali dengan memilih frekuensi melalui penekanan tombol pemilih frekuensi yang telah disediakan. Sistem akan memproses data yang telah diprogram dan meneruskannya ke transistor untuk diperkuat setelah itu ke speaker. Speaker mengeluarkan frekuensi yang dapat didengar (10kHz dan 15kHz) dan yang tidak dapat didengar (30kHz dan 40kHz) kemudian LCD akan menampilkan berapa frekuensi yang dikeluarkan oleh rangkaian tersebut’, jelas Soni. Kepada redaksi, Soni mengatakan ke depan, ia masih ingin mengembangkan alat ini dengan memperluas cakupan gelombang frekuensi agar alat ini dapat dapat digunakan dimanapun.karena jarak terjauh alat ini hanya 5 meter. (haryo/ls)

Jumat, September 09, 2011

ASSETYA CORP..

DISTRIBUTOR..: 1. PRODUK K-LINK 2. PRODUK OXY DRINKING WATER 3. PRODUK KAOS SIK CLOTHING BANDUNG 4. ISI ULANG PULZA ELEKTRIK BILA BERMINAT UNTUK MENJADI DISTRIBUTOR SEPERTI SAYA BISA CONTACT DI 081905825184.... SAYA TUNGGU YA.....

UNDANGAN SEMINAR KOMUNITAS PENGUSAHA MUSLIM INDONESIA

Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), mengundang dalam acara akbar Silaturrahim Nasional Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (SNKPMI-3) dengan tema PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUSAHA MUSLIM MENJADI TANGGUH, PROFESIONAL, KOKOH, DAN MANDIRI yang Insya Allah akan digelar pada : Hari/tanggal : Ahad, 25 September 2011 pkl. 08.00 – selesai Pembicara: 1. Dr. Muhammad Arifin Badri, MA (Pembina KPM, Lulusan S3 Universitas Madinah ) 2. Dr. Sugiharto, SE, MA (Komisaris Utama Pertamina/Mantan Menteri BUMN/Pengusaha). 3. Ir. Muhammad Karebet Widjajakusuma, MA (Konsultan, Motivator & Praktisi Bisnis) Tempat : Pesantren Pertanian Darul Fallah Jl. Raya Cinangneng KM 12 (2 km setelah Kampus IPB Dramaga) Bogor Biaya Kontribusi/orang: Rp.85.000 (pemegang Kartu KPMI) Rp. 100.000 (anggota KPMI), Rp. 125.000 (umum). Transfer ke : Bank BCA Acc. No. 035.0316558 an. Rinny Ermiyanti Bank Mandiri Acc. No. 155.000.9011746 an. Rinny Ermiyanti Konfirmasi pembayaran (SMS) : nama spasi bank spasi jumlah transfer (kirim ke HP: 0817894056) Contoh : Miftahudin BCA Rp.100.000 Konfirmasi pembayaran (email) : nama, bank, jumlah transfer (email ke: sekretariat@kpmi.or.id) Contoh: Miftahudin, BCA, Rp. 100.000 Untuk informasi lebih lanjut : Umi Kamilah: 08159472000 Wildan Fatimatuzzahrah – 081335711116 Sekretariat KPMI: 081314170627 Email: sekretariat@kpmi.or.id DISPLAY PRODUK & JALAN-JALAN EDUKASI Bersamaan dengan acara tsb di gelar pula Bursa dan Display Produk, serta Jalan-jalan edukasi berkeliling ke unit-unit Pesantren , yaitu : - Pembibitan Tanaman dengan Tissue Culture - Peternakan Sapi Perah, Kambing Perah dan Sapi Potong - Pengolahan Susu - Pengolahan Pupuk Organik Bagi yang berminat silakan simak pengumuman; http://eevent.com/komunitas-pengusaha-muslim-indonesia/seminar-nasional-komunitas-pengusaha-muslim-indonesia

Minggu, Februari 20, 2011

LAS OAW (OXY ACETYLENE WELDING)

AWC. Pengkutuban Elektroda
1. Pengkutuban Langsung
Pada pengkutuban langsung ini, kabel elektroda dipasang pada terminal negative (-) dan kabel massa pada terminal positif (+). Pengkutuban langsung sering disebutserkuit las listrik dengan elektroda negative (DC ¯ ).



2. Pengkutuban Terbalik
Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal positif dan kabel massa dipasang pada terminal negative. Pengkutuban terbalik sering disebut sirkuit las listrik elektroda positif (DC+).




3. Pengaruh Pengkutuban Pada Hasil Las
Pemilihan jenis arus maupun pengkutuban pada pengelasan tergantung kepada :
a. Jenis bahan dasar yang akan dilas
b. Jenis elektroda yang dipergunakan




Pengaruh pengkutuban pada hasil las adalah pada penembusan lasnya. Pengkutuban langsung akan menghasilkan penembusan yang dangkal, pengkutuban terbalik akan menghasilkan penembusan yang dalam. Pada arus bolak-balik (AC), penembusan yang menghasilkan dapat dangkal dan dapat dalam, atau antara keduanya.

PERALATAN LAS LISTRIK
Peralatan las listrik ini terdiri dari :
a. Pesawat las,
b. Alat-alat bantu las,
c. Perlengkapan keselamatan kerja,
d. Elektroda.

A. Pesawat Las
Jika ditinjau dari arus yang ke luar, pesawat las dapat digolongkan menjadi :
1) Pesawat las arus bolak-balik (AC),
2) Pesawat las arus searah (DC),
3) Pesawat las arus bolak-balik dan searah (AC-DC), yang merupakan gabungan dari pesawat AC dan DC.
1) Pesawat Las Arus bBolak-Balik (AC)
Pesawat las jenis ini terdiri dari transformator yang dihubungkan dengan jala PLN atau dengan pembangkit listrik, motor disel, atau motor bensin. Kapasitas trafo biasanya 200 sampai 500 ampere. Sedangkan voltase (tegangan) yang ke luar dari pesawat trafo ini antara 36 sampai 70 volt, dan ini bervariasi menurut pabrik yang mengeluarkan pesawat las trafo ini. Gambar memperlihatkan salah satu jenis pesawat las transformator AC.
2) Pesawat Las Arus Searah (DC)
Pesawat ini dapat berupa pesawat tranformator rectifier, pembangkit listrik motor disel atau motor bensin, maupun pesawat pembangkit listrik yang digerakan oleh motor listrik digerakkan oleh motor listrik (motor generator).
3) Pesawat Las AC-DC
Pesawat las ini merupakan gabungan dari pesawat las arus bolak-balik dan arus searah. Dengan pesawat ini akn lebih banyak kemungkinan pemakainya karena arus yang keluar dapat searah maupun bolak-balik (AC-DC).
Pesawat las jenis ini mialnya tranformator rectifier maupun pembangkit listrik motor disel.

B. Alat-alat bantu Las
Pada pengelasan terdapat alat bantu yang terdiri dari :
1) Kabel las,
2) Pemegang elektroda,
3) Palu las,
4) Sikat kawat,
5) Klem masa,
6) Penjepit.

1. Kabel Las
Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus dengan karet isolasi.
Yang disebut kabel las ada tiga macam, yaitu :
a. Kabel elektroda , yaitu kabel yang menghubungkan pesawat las dengan elektroda.
b. Kabel masa, yaitu yang menghubungkan pesawat las dengan benda kerja.
c. Kabel tenaga, yaitu kabel yang menghubungkan sumber tenaga atau jaringan lisrtik dengan pesawat las.

Tabel ukuran kabel las (mm²)




Tabel Ukuran kabel tenaga untuk 3 kabel konduktor



2. Pemegang Elektroda
Ujung yang berselaput dari elektroda dijepit dengan pemegang elektroda. Ini terdiri dari mulut penjepit dan pemegang yang dibungkus oleh bahan penyekat (biasanya dari embonit).
3. Palu Las
Palu ini digunakan untuk melepaskan dan mngeluarkan terak las pada jalur las dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las. Gunakanlah kaca mata terng pada waktu poembersihan terak, sebeb dapat memercikan pada mata.
4. Sikat Kawat
Sikat kawat digunakan untuk :
a. Membersihkan benda kerja yang akan dilas,
b. Membersihkan terak las yang sudah dilepas dari jalur las oleh pukulan palu las
5. Klem massa
Ini adalah alat untuk menghubungkan kabel masa ke benda kerja. Terbuat dari bahan yang menghantar dengan baik (tembaga). Klem masa dilengkapi dengan pegas yang kuat, yang dapat menjepit benda kerja dengan baik. Tempat yang dijepit harus bersih dari kotoran (karet, cat, minyak dan sebagainya).
6. Penjepit
Ini digubakan untuk memegang atau memindahkan benda kerja yang masih panas sehabis pengelaan.

C. Perlengkapan keselamatan Kerja
Pada perlengkapan keselamatan kerja terdiri dari :
1. Helm las (topeng las),
2. Tarung tangan
3. Baju las (apron)
4. Sepatu las
5. Kamar las

1. Helem Las (Topeng Las)
Gunanya untuk melindungi kulit muka dan mata dari sinar las (ultra violet dan infra merah).
Sinar las yang terang itu tidak boleh dilihat dengan mata langsung sampai jarak 15 meter.Kaca dari helem las atau topeng las adalah khusus yang dapat mengurangi sinar las tersebut. Dan melindungi kaca khusus tersebut dari percikan las, dipakailah kaca kaca bening pada bagian luarnya.
2. Sarung tangan
Dibuat dari kulit atau asbes lunak. Untuk memudahkan memegang pemegang elektroda. Pada waktu mengelas, sarung tangan ini selalu harus dipakai.
3. Baju Las (Apron)
Dibuat dari kulit atau asbes. Baju las yang lengkap dapat melindungi badan dan sebagaian kaki.
Untuk pengelasan posisi di atas kepala harus memakai baju las yang lengkap. Sedangkan pengelasan lainya cukup menggunakan apron.


4. Sepatu Las
Berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api. Jika tidak ada sepatu las, pakailah sepatu biasa yang rapat, jangan sampai mudah kemasukan percikan bunga api.
5. Kamar Las
Kamar las dibuat dari bahan tahan api. Kamar las penting, yaitu agar orang yang ada di sekitar tidak terganggu oleh bahaya las.
Untuk mengeluarkan gas, sebaiknya kamar las dilengkapi dengan sistem ventilasi. Kamaar las dilengkapi dengan meja las yang bebas dari bahaya kebakaran. Di sekitar kamar las ditempatkan alat pemadam kebakaran dan pasir.

D. Elektroda
Elektroda yang dipergunakan pad alas busur mempunyai perbedaan komposisi selaput maupun kawat inti. Diantaranya adalah elektroda berselaput .
Pada elektroda ini pengelasan fluksi pada kawat inti dapat dengan cara destruksi, semprot atau celup.
Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 sampai 7 mm dengan panjang antara 350 sampai 450 mm.

1. Jenis – jenis Selaput Fluksi Elektroda
Bahan untuk selaput fluksi elektroda tergantung pada kegunaanya, yaitu antara lain selulosa, kalium karbonat, tintanikum dioksida, kaolin, kalium oksida mangan, oksida besi, serbuk besi, besi silicon, besi mangan dan sebagainya, dengan persentase yang berbeda-beda untuk tiap jenis elektroda.
2. Tebal selaput
Tergantung dari jenisnya, tebal selaput elektroda antara 10% sampai 50% dari diameter elektroda.
Pada waktu pengelasan selaput elektroda ini nakan ikut mencair dan menghasilkan gas CO2 yang melindungi cairan las, busur listrik, dan sebagian benda kerja terhadap udara luar.
Udara luar yang mengandunng O2 dan N akan dapat mempengaruhi sifat mekanik dari logam las. Cairan selaput yang disebut terak akan tereapung dadn membeku melapisi permukaan las yang masih panas.

Memilih Besar Arus Listrik
Besarnya arus listrik untuk pengelasan tergantung pada ukuran diameter dan macam-macam elektroda las.
Tabel Besar arus dalam ampere dan diameter (mm)




Keterangan :
a. E menyatakan elektroda
b. Dua angka setelah E (misalnya 60 atau 70) menyatakan kekuatan tarik defosit las dalam ribuan dengan 1b/inchi²
c. Angka ketiga setelah E menyatakan posisi pengelasan, yaitu :
- Angka (1) untuk pengelasan segala posisi,
- Angka (2) untuk pengelasan posisi datar dan bawah tangan.
d. Angka ke empat setelah E menyatakan jenis selaput dan jenis arus yang cocok dipakai untuk pengelasan.



Dasar- dasar Las Gas
Las gas, yang dilapangann lebih dikenal dengan istilah las karbit, sebenarnya adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gasa Oksigen (O2) dan gas lain sebagai gas bahan bakar (fuel gas). Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digunakan dibengkel-bengkel adalah gas Aetilen ( dari kata “acetylene”, dan memiliki rumus kimia C2H2 ). Gas ini nmemiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara lain menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen.



Dari table diatas, gas-gas lain yang juga berperan adalah gas propane (LPG), methane dan hydrogen. Karena temperature nyala api yang dihasilkan lebih rendah dari gas asitilen maka ketiga jenis gas ini jarang dipakai sebagai gas pencampur.
Seperti disebut diatas, gas Asetilen merupakan jenis gas yang paling banyak digunakan sebagi bpencampuran dengan gas Oksigen. Jika gas Asetilen digunakan sebagi gas pencampur maka seringkali proses pengelasan disebut dengan las karbit. Gas Asetilen ini sebenarnya dihasilkan dari reaksi batu Kalsium KARBIDA (orang-orang menyebut karbit). Dengan air. Jadi jika Kalsium Karbida ini disiram atau dicelupkan ke dalam air maka akan terbentuk gas Asetilen. Jadi penyebutan nama las karbit hanya untuk mencirikan bahwa gas yang digunakan salah satunya adalah gas Asetilen.
Selain dikenal dengan nama las karbit, kadang-kadang masyarakat umum menyebut kan juga dengan nama lain yaitu las MDQ. Penyebutan nama MDQ ini sesungguhnya mengacu pada satu merk batu karbit. Jadi nama las karbit atau las asetilen atau las MDQ sebenarnya adalah satu nama proses las yan sama.
Untuk dapat melakukan pengelasan dengan car alas gas, diperlukan peralatan seperti tabung gas Oksigen dan tabung gas Asetilen, katup tabung, regulator (pengatur tekana gas), selang gas dan torch (brander). Kedua gas Oksigen dan Asetilen keluar dari masing-masing tabung dengan tekanna tertentu, mengalir menuju torch melalui regulator dan selang gas. Setelah sampai di torch kedua gas tercampur dan akhirnya keluar dari ujung nosel torch. Dengan bantuan pematik api, campuran gas yang keluar dari ujung nosel membentuk nyala api denagn intensitas tertentu




Peralatan dalam Proses Las Gas
Proses las gas (dibuku ini akan sering disebutkan las gas untuk mencirikan bahwa las yang dimaksud adalah las yang melibatkann campuran gas Oksigen dan gas bahan bakar) umumnya dipakai secar manual yaitu dikerjakan oleh tangan juru las. Pengaturan panas dan pemberian kawat las dilakukan oleh kombinasi kedua tangan juru las. Oleh karena itu, kualitas sambungan nantinya akan diperngaruhi oleh ketrampilan dan keahlian si juru las.
Sebenarnya suadah ada pengembangan dari proses las gas ini menjadi semi-otomatis atau “dimensikan”. Tentu saja hal itu dilaarbelakangi oleh keinginan untuk mendapatkan kualitas ambungan yang lebih baik. Dengan system yang sudah otomatis maka pengaturan panas dan pemberian kawat las akan lebih baik lagi. Kebanyakan otomatis system diterapkan apada operasi-operai pemotongan pelat logam dimana pada sitem itu kecepatan pemotongn dapat diatur.
Proses las gas dapat dilaksanakan dengan pemberian kawat las (atau istilah logam pengisi) atau tidak sama sekali. Satu syarat dimana diperlukan logam pengisi atau tidak adalah dilihat dari ketebalan pelat yang akan di las. Jika pelat itu tipis maka untuk menyambungnya dapat dilakukan tanpa memberikan logam pengisi, sedangkan untuk pelat-pelat tebal diperlukan logam pengisi untuk menjamin sambungan yang optimal. Jika pada pelat tipis dipaksakan harus diberi logam pengisi maka hal itu mungkin saja dilakukan. Akan tetapi pada daerah sambungan akan nampak tonjolan logam las yang terlihat kurang baik.
Nyala api dari hasil reaksi gas Oksigen dan gas bahan bakar tidak hanya dimanfaatkan untuk keperluan mengelas saja. Lebih dari itu, nyala api dapat dimanfaatkan untuk keperluan lainnya, seperti :
1. Operasi branzing ( flame brazing )
Yang dimaksud dengan branzing disini adalah proses penyambunngan tanpa mencairkan logam induk yang disambung, hanya logam pengisi saja. Misalnya saja proses penyambungan pelat baja yang menggunakan kawat las dari kuningan. Ingat bahwa titik cair Baja ( ± 1550 °C) lebih tinggi dari kuningan ( sekitar 1080°C). dengan perbedaan titik car itu, proses branzing, akan lebih mudah dilaksanakan daripada proses pengelasan.
2. Operasi pemotongan logam ( flame cutting )
Kasus pemotongan logam sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Proses penggergajian (sewing) dan menggunting (shearing) merupakan contoh dari proses pemotongan logam dan lembaran logam.





Operasi Pemotong Pelat Logam
Proses menggunting hanya cocok diterapkan pada lembaran logam yang ketebalannya tipis. Proses penggergajian dapat diterapkan pada pelat yang lebih tebal tetapi memerlukan waktu pemotongan yang lebih lama. Untuk dapat memotong pelat tebal denngan waktu lebih singkat dari cara gergaji maka digunakan las gas ini denngan peralatan khusus misalnya mengganti torch nya ( dibengkel-bengkel menyebutnya brender ).
Pemotongan pelat logam dengan nyala api ini dilakukan dengan memberikan suplai gas Oksigen berlebih. Pemberian gas Oksigen lebih, dapat diatur pada torch yang memang dibuat untuk keperluan memotong.
3. Operasi perluasan / pencukilan (flame gauging)
Operasi perluasan dan pencukilan ini biasanya diterapkan pada produk/komponen logam yang terdapat cacat/retak permukaannya. Retak/cacat tadi sebelum ditambal kembali dengan pengelasan, terlebih dahulu dicukil atau diperluas untuk tujuan menghilangkan retak itu. Setelah retak dihilangkan barulah kemudian alur hasil pencungkilan tadi diisi kembali dengan logam las.





4. Operasi pelurusan (flame straightening)
Operasi pelurusan dilaksanakan dengan memberikan panas pada komponen dengan bentuk pola pemanasan tertentu. Ilustrasi dibawah ini menunjukkan prinsip dasar pemuaian dan pengkerutan pada suatu logam batang.




Batang lurus dipanaskan dengan pola pemanasan segitiga

Logam cenderung memuai pada saat dipanaskan. Daerah pemanasan tersebut menghasilkan pemuaian yang besar.









Logam mengkerut pasa saat didinginkan. Daerah pemanasan terbesar menghasilkan pengkerutan yang besar pula.




Prinsip Pemuaian dan Pengkerutan Logam
Las Gas Asetilen
A. Peralatan
Untuk dapat mengelas atau memotong ataupun fungsi lainya dari proses las gas maka diperlukan peralatan yang dapat menunjang fungsi-fungsi itu. Secara umum, peralatan yang digunakan dalam gas iniadalah :
1. Tabung gas Oksigen dan tabung gas bahan bakar,
2. Katup silinder/tabung,
3. Regulator,
4. Selang gas,
5. Torch,
6. Peralatan pengaman
1. Tabung Gas
Tabung gas berfungsi untuk menampung gas atau gas cair dalam kondisi bertekanan. Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gas tersedia dalam bentuk beragam mulai berukuran kecil hingga besar. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung.
Untuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen, Asetilen atau gas lainya dapat dilihat dari kode warna yang ada pada tabung itu. Table berikut ini menunjukan kode warna tabung gas untuk berbagai jenis warna.




2. Katup Tabung
Sedang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup ini ditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup biasanya dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup ini terbuat dari material Baja.
3. Regulator
Regulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutun Tekan, dipasang pada katub tabung dengan tujuan untuk mengurangi atau menurunkan tekann hingga mencapai tekana kerja torch. Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam tabung menurun, tekana kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator.
Pada regulator terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja, katup pengaman, alat pengukuran tekanan tabung, alat pengukuran tekanan kerja dan katup pengatur keluar gas menuju selang.
4. Selang Gas
Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menuju torch digunakan selang gas. Untuk memenuhi persyaratan keamanan, selang harus mampu menahan tekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalam pemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gas yang dialirkan. Untuk memudahkan bagimana membedakan selang Oksigen dan selang Asetilen mak cukup memperhatikan kode warna pada selang. Berikut ini diperlihatkan table yang berisi informasi tentang perbedaan warna untuk membedakan jenis gas yang mengalir dalam selang.




Torch
Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnya diteruskan oleh torch, tercampur didalamnya dan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Dari keterangan diatas, toch memiliki dua fungsi yaitu :
a. Sebagai pencampur gas oksigen dan gas bahan bakar.
b. Sebagai pembentuk nyala api diujung nosel.
Torch dapat dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut klasifikasi berikut ini :
1. Menurut cara/jalannya gas masuk keruang pencampur.
Dibedakan atas :
Injector torch (tekanan rendah)
Pada torch jenis ini, tekanan gas bahan bakar selalu dibuat lebih rendah dari tekanan gas oksigen.
Equal pressure torch (torch bertekanan sama)
Pada torch ini, tekanan gas oksigen dan tekanan gas bahan bakar pada sisi saluran masuk sama besar.proses pencampuran kedua gas dalam ruang pencampur berlangsung dalam tekanan yang sama.
2. Menurut ukuran dan berat. Dibedakan atas :
- Toch normal
- Torch ringan/kecil
3. Menurut jumlah saluran nyala api. Dibedakan atas :
- Torch nyala api tunggal
- Torch nyala api jamak
4. Menurut gas yang digunakan. Dibedakan atas :
- Torch untuk gas asetilen
- Torch untuk gas hydrogen, dan lain-lain.
5. Menurut aplikasi. Dibedakan atas :
- Torch manual
- Torch otomatik/semi otomatik.

IKUTAN SEMINARRRRR



Assalamualaikum. Wr.Wb.

Selamat datang di Blog aq yang baru aja dibuat, semoga bisa kasih masukan ato saran n tambahan, tentunya untuk perbaikan yang selanjutnya, thx