Kamis, Desember 11, 2008

KETELADANAN NABI IBRAHIM

Kata uswah atau keteladanan dalam Al-Qur’an hanya ditujukan pada dua tokoh nabi yang sangat mulia, Nabi Ibrahim a.s. (Mumtahanah: 4,6) dan Nabi Muhammad saw. (Al-Ahzab: 21). Demikian juga gelar khalilullah (kekasih Allah) hanya disandang oleh kedua nabi tersebut. Begitu juga shalawat yang diajarkan Rasulullah saw. pada umatnya hanya bagi dua nabi dan keluarganya. Pilihan Allah ini sangat terkait dengan risalah yang telah dilakukan oleh keduanya dengan sangat sempurna.
Sejarah dan keteladan Nabi Muhammad saw. telah banyak disampaikan. Dan pada kesempatan ini marilah kita sedikit menyingkap sejarah dan keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan keluarganya. “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman, ‘Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia.’ Ibrahim berkata, ‘(Dan saya mohon juga) dari keturunanku.’ Allah berfirman, ‘Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim.’” (Al-Baqarah: 124)
Berkata Ibnu Abbas r.a., “Belum ada para nabi yang mendapatkan ujian dalam agama kemudian menegakkannya dengan sempurna melebihi Ibrahim as.” Ibnu Abbas banyak menyebutkan riwayat tentang ujian yang dilaksanakan Ibrahim a.s, di antaranya manasik atau ibadah haji; kebersihan, lima pada bagian kepala dan lima pada tubuh. Lima di bagian kepala yaitu mencukur rambut, berkumur, membersihkan hidung, siwak, dan membersihkan rambut. Lima pada bagian tubuh yaitu menggunting kuku, mencukur rambut bagian kemaluan, khitan, mencabut rambut ketiak, dan istinja.
Dalam riwayat lain Ibnu Abbas mengatakan, ”Kalimat atau tugas yang dilaksanakan dengan sempurna yaitu meninggalkan kaumnya ketika mereka menyembah berhala, membantah keyakinan raja Namrud, bersabar ketika dilemparkan ke dalam api yang sangat panas, hijrah meninggalkan tanah airnya, menjamu tamunya dengan baik, dan bersabar ketika diperintah menyembelih putranya.
Firman Allah yang berbunyi ‘faatammahunna’ mengandung makna bahwa tugas yang diperintahkan kepada Ibrahim dilaksanakan dengan segera, sempurna, dan dilakukan semuanya. Menurut Abu Ja’far Ibnu Jarir, “Yang di maksud ‘kalimat’ boleh jadi mengandung semua tugas, atau sebagiannya. Tetapi tidak boleh menetapkan sebagian (tugas) tertentu kecuali ada dalil nash atau ijma’ yang membolehkannya.
Ibrahim Dan Kaumnya
Ibrahim as. bin Nahur –dalam Al-Qur’an bapaknya dinamakan Aazar, tetapi yang lebih kuat bahwa Aazar adalah nama berhala yang dinisbatkan pada bapak Ibrahim, karena pekerjaannya yang senantiasa membuat berhala– adalah seorang yang mendapat karunia teramat besar dari Allah. Semenjak kecil beliau terbebas dari kemusyrikan bapak dan kaumnya. Ibrahim menjadi seorang yang hanif dan imam bagi manusia (An-Nahl: 120-121). Dan Ibrahim sangat bersemangat untuk mendakwahi bapaknya dan kaumnya agar hanya menyembah Allah saja. Ini adalah sunnah dakwah bahwa yang pertama kali harus didakwahi adalah orang tua dan keluarga, kemudian kaum dan penguasa.
Menurut pendapat yang kuat, Ibrahim lahir di kota Babil (Babilonia), Irak. Penduduk kota Babil menyembah berhala. Dan bapaknya termasuk orang yang ahli dalam membuat berhala. Ibrahim membantah penyembahan mereka, bahkan berencana untuk menghancurkan berhala-berhala itu. Peristiwa ini diabadikan dalam beberapa surat, di antaranya di QS. 21: 51-70, 26: 69-82, dan 37: 83-98.
Penduduk kota Babil memiliki tradisi merayakan Id setiap tahun dengan pergi keluar kota. Ibrahim diajak bapaknya untuk ikut, tetapi Ibrahim menolak dengan halus. Ia berkata, “Sesungguhnya Aku sakit.” (Ash-Shaaffat: 88-89). Dan ketika kaumnya pergi untuk merayakan Id, Ibrahim segera menuju penyembahan mereka dan menghancurkan dengan kampak yang ada di tangannya. Semua dihancurkan dan hanya disisakan satu berhala yang besar, dan kampak itu dikalungkan pada berhala itu. (Al-Anbiya’: 58)
Demikianlah, Ibrahim menghinakan penyembahan kaumnya. Sebenarnya mereka sadar akan kesalahan itu. Tetapi, yang berjalan pada mereka adalah logika kekuatan melawan kekuatan logika Ibrahim. Akhirnya mereka memutuskan untuk membakar Ibrahim (Ash-Shaaffat : 97; Al-Anbiya’: 68-70).
Ibrahim Dan Raja An-Namrud
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah Telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). ketika Ibrahim mengatakan: ‘Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan,’ orang itu berkata: ‘Saya dapat menghidupkan dan mematikan.’ Ibrahim berkata: ‘Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat.’ Lalu, terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.”
Menurut ulama tafsir dan nasab, raja itu adalah Raja An-Namrud bin Kan’an, penguasa Babil. menurut As-Sudy, ”Debat ini terjadi antara Ibrahim dan Raja Namrud setelah Ibrahim selamat dari upaya pembunuhan dibakar api.” Zaid bin Aslam berpendapat, ”Ibrahim diutus pada raja yang diktator tersebut, memerintahkan agar beriman kepada Allah. Berkali-kali diseru agar beriman, tetapi terus menolak. Kemudian menantang Ibrahim a.s. agar mengumpulkan pengikutnya dan Namrud pun mengumpulkan rakyatnya lantas terjadilah debat yang disebutkan Al-Qur’an tersebut.” Sekali lagi kekuatan logika Ibrahim a.s. mengalahkan logika kekuasaan Namrud.
Kisah kematian Raja Namrud dan tentaranya disebutkan dalam Kitab al-Bidayah wa an-Nihayah Ibnu Katsir. Namrud mengumpulkan tentara dan pasukannnya saat terbit matahari. Kemudian Allah mengutus nyamuk yang menyebabkan para tentara dan pasukannya tidak dapat lagi melihat matahari. Nyamuk-nyamuk besar itu memakan daging dan darah mereka dan meninggalkan tulangnya. Salah satu nyamuk masuk ke hidung Raja Namrud dan diam di sana selama 400 tahun sebagai bentuk adzab Allah atas raja itu. Selama waktu itu pula Namrud senantiasa memukuli kepalanya hingga ia mati.

Ibrahim Dan Keluarganya Hijrah Ke Baitul Maqdis
Setelah selamat dari upaya pembunuhan kaumnya dan setelah terbebas dari kezhaliman Raja Namrud, Ibrahim a.s. bersama istrinya, Sarah, bapak, dan saudara sepupunya, Luth a.s. hijrah menuju Syam. Tepatnya ke Baitul Maqdis, Palestina (Ash-Shaaffat: 99).
Di tengah jalan, di daerah Haran, Damasqus, bapaknya meninggal. Ibrahim bersama keluarganya menetap sementara di Haran. Penduduk kota ini menyembah bintang dan berhala. Di kota ini Ibrahim a.s. menyinggung dan menentang penyembahan mereka yang menyembah bintang, bulan, dan benda langit lainnya. Kisah ini diabadikan dalam Alquran surat 6:75-83.
Ibrahim a.s. dan keluarganya melanjutkan perjalanan ke Baitul Maqdis setelah sebelumnya mampir di Mesir. Dari Mesir Ibrahim a.s. mendapat banyak hadiah harta, binatang ternak, budak, dan pembantu bernama Hajar yang keturunan Qibti, Mesir. Di Baitul Maqdis Ibrahim a.s. mendapat penerimaan yang baik.
Selama dua puluh tahun tinggal di Baitul Maqdis, Ibrahim a.s. tidak mendapatkan keturunan sehingga istrinya, Sarah, merasa kasihan dan memberikan budaknya pada Ibrahim. Berkata Sarah pada Ibrahim, “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan aku untuk mendapatkan anak. Masuklah pada budakku ini, semoga Allah memberi rezki anak pada kita.”
Setelah itu, lahirlah Ismail a.s. Tetapi Sarah merasa cemburu berat. Akhirnya, Ibrahim a.s. membawa Hajar dan putranya ke suatu tempat yang disebut Gunung Faran (Mekah sekarang), suatu tempat yang sangat tandus, padang pasir yang tidak ada tanda-tanda kehidupan.
Dan tidak lama setelah kelahiran Ismail a.s., Allah juga memberi kabar gembira bahwa dari perut Sarah akan lahir seorang anak. Lahirlah Ishaq a.s. Ibrahim a.s. sujud, bersyukur atas karunia yang sangat besar ini. Puncak kenikmatan yang diberikan Allah kepada Ibrahim adalah kedua putra itu kelak menjadi nabi dan secara turun-temurun melahirkan nabi. Dari Ishak a.s. lahir Ya’kub dan Yusuf a.s. serta keluarga nabi dari Bani Israil. Sedangkan dari keturunan Ismail a.s. lahirlah Nabi Muhammad saw.
Pengorbanan Ibrahim Dan Keluarganya
Episode berikutnya dilalui Ibrahim a.s. dan keluarganya dengan pengorbanan demi pengorbanan. Tidak ada pengorbanan yang lebih besar dari seorang kepala rumah tangga melebihi pengorbanan meninggalkan putra dan istri yang paling dicintainya. Tetapi itu semua dilakukan Ibrahim dengan penuh ikhlas menyambut seruan Allah, yaitu seruan dakwah. Peristiwa ini diabadikan Allah dalam Al-Qur’an di surat 14:37-40.
Disebutkan dalam riwayat, ketika Ibrahim a.s. akan meninggalkan putranya, Ismail, istrinya, Hajar, saat itu dalam kondisi menyusui. Ketika Ibrahim meninggalkan keduanya dan memalingkan wajah, Hajar bangkit dan memegang baju Ibrahim. “Wahai Ibrahim, mau pergi ke mana? Engkau meninggalkan kami di sini dan tidak ada yang mencukupi kebutuhan kami?” Ibrahim tidak menjawab. Hajar terus-menerus memanggil. Ibrahim tidak menjawab. Hajar bertanya, “Apakah Allah yang menyuruhmu seperti ini?” Ibrahim menjawab, “Ya.’ Hajar berkata, “Kalau begitu pasti Allah tidak akan menyia-nyiakan kita.”
Tapi, itu bukan puncak pengorbanan Ibrahim dan keluarganya. Puncak pengorbanan itu datang dalam bentuk perintah yang lebih tidak masuk akal lagi dari sebelumnya. Ibrahim diperintah untuk menyembelih Ismail (Ash-Shaaffat: 102-109).
Rujukan : www.dakwatuna.com

PENGORBANAN HAKIKI

Pengorbanan Membuahkan keberkatan

" Kisah dan keteladanan Ibrahim a.s. memberikan pelajaran yang sangat dalam kepada kita bahwa pengorbanan akan melahirkan keberkahan. Ibrahim menjadi orang yang paling dicintai Allah, khalilullah, imam, abul anbiya (bapak para nabi), hanif, sebutan yang baik, kekayaan harta yang melimpah ruah, dan banyak lagi. Hanya dengan pengorbananlah kita meraih keberkahan.Dari pengorbanan Ibrahim dan keluarganya, Kota Makkah dan sekitarnya menjadi pusat ibadah umat manusia sedunia. Sumur Zamzam yang penuh berkah mengalir di tengah padang pasir dan tidak pernah kering. Dan puncak keberkahan dari itu semua adalah dari keturunannya lahir seorang manusia pilihan: Muhammad saw., nabi yang menjadi rahmatan lil’alamiin. Pengorbanan akan memberikan keberkahan bagi hidup kita, keluarga, dan keturunan kita. Pengorbanan akan melahirkan peradaban besar. Kisah para pahlawan yang berkorban telah membuktikan aksioma ini: Ibrahim dan keluarganya –Ismail, Ishaq, Siti Sarah dan Hajar; Muhammad saw. dan keluarganya –siti Khadijah, ‘Aisyah, Fatimah, dan lain-lain."

Cinta perlukan pengorbanan!
kita selalu mendengar perkataan ini , tapi sayang sama sekali tidak diletakkan pada tempatnya. Cinta memang perlukan pengorbanan! jika yang dicintainya adalah ayah dan ibunya, isterinya, anak-anaknya, orang-orang soleh, ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan yang lebih utama dari itu pengorbanan mendapatkan cintaNya yang lebih agung dan nikmat dari segala jenis cinta dunia.


" EID MUBARAK"


" Tegakkanlah islam di dalam diri kamu nescaya ia akan tertegak di atas tanah air kamu " [ al-imam hassan al-hudhaibi ]

Minggu, November 02, 2008

Sabtu, November 01, 2008

40 Tips for Better Life

. Take a 10-30 minutes walk every day. And while you walk, smile.

2. Sit in silence for at least 10 minutes each day.

3. Sleep for 7 hours.

4. Live with the 3 E's -- Energy, Enthusiasm, and Empathy.

5. Play more games..

6. Read more books than you did in 2007.

7. Make time to practice meditation, yoga, and prayer. They provide us with

daily fuel for our busy lives.

8. Spend time with people over the age of 70 & under the age of 6.

9. Dream more while you are awake.

10. Eat more foods that grow on trees and plants and eat less food that is

manufactured in plants.

11. Drink plenty of water.

12. Try to make at least three people smile each day.

13. Don't waste your precious energy on gossip.

14. Forget issues of the past. Don't remind your partner with his/her

mistakes of the past. That will ruin your present happiness.

15. Don't have negative thoughts or things you cannot control. Instead

invest your energy in the positive present moment.

16. Realize that life is a school and you are here to learn. Problems are

simply part of the curriculum that appear and fade away like algebra class

but the lessons you learn will last a lifetime.

17. Eat breakfast like a king, lunch like a prince and dinner like a beggar.

18. Smile and laugh more.

19. Life is too short to waste time hating anyone. Don't hate others.

20. Don't take yourself so seriously. No one else does.

21. You don't have to win every argument. Agree to disagree.

22. Make peace with your past so it won't spoil the present.

23. Don't compare your life to others'. You have no idea what their journey

is all about. Don't compare your partner with others.

24. No one is in charge of your happiness except you.

25. Forgive everyone for everything.

26.. What other people think of you is none of your business.

27. GOD ! heals everything.

28. However good or bad a situation is, it will change.

29. Your job won't take care of you when you are sick. Your friends will.

Stay in touch.

30. Get rid of anything that isn't useful, beautiful or joyful.

31. Envy is a waste of time. You already have all you need.

32. The best is yet to come.

33. No matter how you feel, get up, dress up and show up.

34. Do the right thing!

35. Call your family often.

36. Your inner most is always happy. So be happy.

37. Each day give something good to others.

38. Don't over do. Keep your limits.

39. When you awake alive in the morning, thank GOD for it.*

40. Please Forward this to everyone you care about.

Senin, Oktober 06, 2008

25 Pesanan Luqman El-Hakim kepada anak-anaknya

01 - Hai anakku: ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yg dalam, banyak manusia yg karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat,agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan SAMPAN yg bernama TAKWA,ISInya ialah IMAN dan LAYARnya adalah TAWAKKAL kepada ALLAH.


02 - orang - orang yg sentiasa menyediakan dirinya utk menerima nasihat,maka dirinya akan mendapat penjagaan dari ALLAH. Orang yg insaf dan sedar setelah menerima nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima kemulian dari ALLAH juga.


03 - Hai anakku; orang yg merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat dan taat kpd ALLAH, maka dia tawadduk kepada ALLAH, dia akan lebih dekat kepada ALLAH dan selalu berusaha menghindarkan maksiat kepada ALLAH.


04 - Hai anakku; seandainya ibubapamu marah kepadamu kerana kesilapan yang dilakukanmu, maka marahnya ibubapamu adalah bagaikan baja bagi tanam tanaman.


05 - Jauhkan dirimu dari berhutang, kerana sesungguhnya berhutang itu boleh menjadikan dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam.


06 - Dan selalulah berharap kpd ALLAH tentang sesuatu yg menyebabkan untuk tidak menderhakai ALLAH. Takutlah kpd ALLAH dengan sebenar benar takut ( takwa ), tentulah engkau akan terlepas dr sifat berputus asa dari rahmat ALLAH.


07 - Hai anakku; seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya kerana tidak dipercayai orang dan seorang yg telah rosak akhlaknya akan sentiasa banyak melamunkan hal hal yg tidak benar. Ketahuilah, memindahkan batu besar dr tempatnya semula itu lebih mudah drpd memberi pengertian kpd orang yg tidak mahu mengerti.


08 - Hai anakku; engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat batu besar dan besi yg amat berat, tetapi akan lebih lagi drpd semua itu,adalah bilamana engkau mempunyai tetangga (jiran) yg jahat.


09 - Hai anakku; janganlah engkau mengirimkan orang yg bodoh sebagai utusan. Maka bila tidak ada orang yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi utusan.


10 - Jauhilah bersifat dusta, sebab dusta itu mudah dilakukan, bagaikan memakan daging burung, padahal sedikit sahaja berdusta itu telah memberikan akibat yg berbahaya.


11 - Hai anakku; bila engkau mempunyai dua pilihan, takziah orang mati atau hadir majlis perkahwinan, pilihlah utk menziarahi orang mati, sebab ianya akan mengingatkanmu kepada kampung akhirat sedangkan menghadiri pesta perkahwinan hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi sahaja.


12 - janganlah engkau makan sampai kenyang yg berlebihan, kerana sesungguhnya makan yg terlalu kenyang itu adalah lebih baiknya bila makanan itu diberikan kpd anjing sahaja.


13 - Hai anakku; janganlah engkau langsung menelan sahaja kerana manisnya barang dan janganlah langsung memuntahkan saja pahitnya sesuatu barang itu, kerana manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit itu belum tentu menimbulkan kesengsaraan.


14 - Makanlah makananmu bersama sama dengan orang orang yg takwa dan musyawarahlah urusanmu dengan para alim ulamak dengan cara meminta nasihat dari mereka.


15 - Hai anakku; bukanlah satu kebaikan namanya bilamana engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah bagaikan orang yg mencari kayu bakar, maka setelah banyak ia tidak mampu memikulnya, padahal ia masih mahu menambahkannya.


16 - Hai anakku; bilamana engkau mahu mencari kawan sejati, maka ujilahterlebih dahulu dengan berpura pura membuat dia marah. Bilamana dalam kemarahan itu dia masih berusaha menginsafkan kamu,maka bolehlah engkau mengambil dia sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka berhati-hatilah.


17 - selalulah baik tuturkata dan halus budibahasamu serta manis wajahmu, dengan demikian engkau akan disukai orang melebihi sukanya seseorang terhadap orang lain yg pernah memberikan barang yg berharga.


18 - Hai anakku; bila engkau berteman, tempatkanlah dirimu padanyasebagai orang yg tidak mengharapkan sesuatu daripadanya. Namun biarkanlah dia yg mengharapkan sesuatu darimu.


19 - Jadikanlah dirimu dalam segala tingkahlaku sebagai orang yg tidak ingin menerima pujian atau mengharap sanjungan orang lain kerana itu adalah sifat riya' yg akan mendatangkan cela pd dirimu.


20 - Hai anakku; janganlah engkau condong kpd urusan dunia dan hatimu selalu disusahkan olah dunia saja kerana engkau diciptakan ALLAH bukanlah untuk dunia sahaja. Sesungguhnya tiada makhluk yang lebih hina daripada orang yang terpedaya dengan dunianya.


21 - Hai anakku; usahakanlah agar mulutmu jangan mengeluarkan kata kata yg busuk dan kotor serta kasar, kerana engkau akan lebih selamat bila berdiam diri. Kalau berbicara, usahakanlah agar bicaramu mendatangkan manfaat bagi orang lain.


22 - Hai anakku; janganlah engkau mudah ketawa kalau bukan kerana sesuatu yg menggelikan, janganlah engkau berjalan tanpa tujuan yg pasti, janganlah engkau bertanya sesuatu yang tidak ada guna bagimu, janganlah mensia-siakan hartamu.


23 - Barang sesiapa yg penyayang tentu akan disayangi, sesiapa yg pendiam akan selamat daripada berkata yg mengandungi racun, dan sesiapa yg tidak dapat menahan lidahnya dr berkata kotor tentu akan menyesal.


24 - Hai anakku; bergaullah rapat dengan orang yg alim lagi berilmu. Perhatikanlah kata nasihatnya kerana sesungguhnya sejuklah hati ini mendengarkan nasihatnya, hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah dari mutiara kata katanya bagaikan tanah yg subur lalu disirami air hujan.


25 - Hai anakku; ambillah harta dunia sekadar keperluanmu sahaja, dan nafkahkanlah yg selebihnya untuk bekalan akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke keranjang atau bakul sampah kerana nanti engkau akan menjadi pengemis yang membuat beban orang lain.Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta meneguk habis airnya kerana sesungguhnya yg engkau makan dan pakai itu adalah tanah belaka. Janganlah engkau bertemankan dengan orang yg bersifat talam dua muka, kelak akan membinasakan dirimu.

Jumat, September 26, 2008





blog q yang baru


Menjadi Wirausaha dan Entrepreneur Sukses

From: RajaPresentasi, 1 month ago





Slide presentasi yang sangat menarik mengenai kiat menjadi entreprenuer sukses


SlideShare Link

Selasa, September 23, 2008

Petua untuk murah rezeki dan dijauhkan kesulitan

Abu Yazid Al Busthami, pelopor sufi, pada suatu hari pernah didatangi
seorang lelaki yang wajahnya kusam dan keningnya selalu berkerut.Dengan
murung lelaki itu mengadu,'Tuan Guru, sepanjang hidup
saya, rasanya tak pernah lepas saya beribadah kepada Allah. Orang lain
sudah lelap, saya masih bermunajat. Isteri saya belum bangun, saya
sudah mengaji. Saya juga bukan pemalas yang enggan mencari rezeki.
Tetapi mengapa saya selalu malang dan kehidupan saya penuh kesulitan?'

Sang Guru menjawab sederhana, 'Perbaiki penampilanmu dan ubahlah riak
mukamu. Kau tahu, Rasulullah SAW adalah penduduk dunia yang miskin
namun wajahnya tak pernah keruh dan selalu ceria. Sebab menurut
Rasulullah SAW, salah satu tanda penghuni neraka ialah muka masam yang
membuat orang curiga kepadanya.' Lelaki itu tertunduk. Ia pun berjanji
akan memperbaiki penampilannya.

Mulai hari itu, wajahnya sentiasa berseri. Setiap kesedihan diterima
dengan sabar, tanpa mengeluh. Alhamdullilah sesudah itu ia tak pernah
datang lagi untuk berkeluh kesah. Keserasian selalu dijaga. Sikapnya
ramah,wajahnya sentiasa menguntum senyum bersahabat. Riak mukanya
berseri.

Tak heran jika Imam Hasan Al Basri berpendapat, awal keberhasilan suatu
pekerjaan adalah air muka yang ramah dan penuh senyum.Bahkan Rasulullah
SAW menegaskan, senyum adalah sedekah paling murah tetapi paling besar
pahalanya.

Demikian pula seorang suami atau seorang isteri. Alangkah celakanya
rumah tangga jika suami isteri selalu berwajah tegang. Sebab tak ada
persoalan yang diselesaikan dengan mudah melalui kekeruhan dan
ketegangan. Dalam hati yang tenang, fikiran yang dingin dan wajah
cerah, Insya Allah, apapun
persoalannya nescaya dapat di atasi. Inilah yang dinamakan keluarga
sakinah, yang didalamnya penuh dengan cinta dan kasih sayang.

BEGITU INDAHNYA IMAN

















Jumat, September 19, 2008

Kubur Fatimah Berkata

Dikisahkan bahwa sewaktu Fatimah r.a. meninggal dunia maka jenazahnya telah diusung oleh 4 orang, mereka adalah :-

1. Ali bin Abi Talib (suami Fatimah r.a)

2. Hasan (anak Fatima r.a)

3. Husin (anak Faimah r.a)

4. Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a

Sewaktu jenazah Fatimah r.a diletakkan di tepi kubur maka Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a berkata kepada kubur, "Wahai kubur, tahukah kamu jenazah siapakah yang kami bawakan kepada kamu ? Jenazah yang kami bawa ini adalah Siti Fatimah az-Zahra, anak Rasulullah S.A.W."

Maka berkata kubur, "Aku bukannya tempat bagi mereka yang berdarjat atau orang yang bernasab, adapun aku adalah tempat amal soleh, orang yang banyak amalnya maka dia akan selamat dariku, tetapi kalau orang itu tidak beramal soleh maka dia tidak akan terlepas dari aku (akan aku layan dia dengan seburuk-buruknya)."

Abu Laits as-Samarqandi berkata kalau seseorang itu hendak selamat dari siksa kubur hendaklah melazimkan empat perkara semuanya :-

1. Hendaklah ia menjaga solatnya

2. Hendaklah dia bersedekah

3. Hendaklah dia membaca al-Qur'an

4. Hendaklah dia memperbanyakkan membaca tasbih kerana dengan memperbanyakkan membaca tasbih, ia akan dapat menyinari kubur dan melapangkannya.


Adapun empat perkara yang harus dijauhi ialah :-

1. Jangan berdusta

2. Jangan mengkhianat

3. Jangan mengadu-domba (jangan suka mencucuk sana cucuk sini)

4. Jangan kencing sambil berdiri

Rasulullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud, "Bersucilah kamu semua dari kencing, kerana sesungguhnya kebanyakan siksa kubur itu berpunca dari kencing." Seseorang itu tidak dijamin akan terlepas dari segala macam siksaan dalam kubur, walaupun ia seorang alim ulama' atau seorang anak yang bapanya sangat dekat dengan Allah. Sebaliknya kubur itu tidak memandang adakah orang itu orang miskin, orang kaya, orang berkedudukan tinggi atau sebagainya, kubur akan melayan seseorang itu mengikut amal soleh yang telah dilakukan sewaktu hidupnya di dunia ini.

Jangan sekali-kali kita berfikir bahwa kita akan dapat menjawab setiap soalan yang dikemukakan oleh dua malaikat Mungkar dan Nakir dengan cara kita menghafal.

Pada hari ini kalau kita berkata kepada saudara kita yang jahil takutlah kamu kepada Allah dan takutlah kamu kepada soalan yang akan dikemukakan ke atas kamu oleh malaikat Mungkar dan Nakir, maka mereka mungkin akan menjawab, "Ah mudah saja, aku boleh menghafal untuk menjawabnya."

Itu adalah kata-kata orang yang tidak berfikiran. Seseorang itu tidak akan dapat menjawab setiap soalan di alam kubur jikalau dia tidak mengamalkannya sebab yang akan menjawab ialah amalnya sendiri.

Sekiranya dia rajin membaca al-Qur'an, maka al-Qur'an itu akan membelanya dan begitu juga seterusnya.


PS: Benar sekali bagai yg dikata. Iman & Taqwa bukannya boleh diwarisi.

PPS: Walau dia anak seorang Nabi sekali pun belum tentu dijamin drp mendapat kelepasan azab dunia mahu pun akhirat.

KENALI NABI MUHAMMAD S.A.W. SECARA LAHIRIAH

Begitu indahnya sifat fizikal Baginda, sehinggakan orang ulama Yahudi
yang pada pertama kalinya bersua muka dengan Baginda lantas melafazkan
keislaman dan mengaku akan kebenaran apa yang disampaikan oleh Baginda.
Di antara kata-kata apresiasi para sahabat ialah :

- Aku belum pernah melihat lelaki yang sekacak Rasulullah saw
- Aku melihat cahaya dari lidahnya..
- Seandainya kamu melihat Baginda, seolah-olah kamu melihat matahari
terbit.
- Rasulullah jauh lebih cantik dari sinaran bulan.
- Rasulullah umpama matahari yang bersinar.
- Aku belum pernah melihat lelaki setampan Rasulullah.
- Apabila Rasulullah berasa gembira, wajahnya bercahaya spt bulan
purnama.
- Kali pertama memandangnya sudah pasti akan terpesona.
- Wajahnya tidak bulat tetapi lebih cenderung kepada bulat.
- Wajahnya seperti bulan purnama.
- Dahi baginda luas, raut kening tebal, terpisah ditengahnya.
- Urat darah kelihatan di antara dua kening dan nampak semakin jelas
semasa marah.
- Mata baginda hitam,dengan bulu mata yang panjang.
- Garis-garis merah di bahagian putih mata, luas kelopaknya, kebiruan
asli di bahagian sudut.
- Hidungnya agak mancung, bercahaya penuh misteri, kelihatan luas sekali
pertama kali melihatnya.
- Mulut baginda sederhana luas dan cantik.
- Giginya kecil dan bercahaya, indah tersusun, renggang di bahagian
depan.
- Apabila berkata-kata, cahaya kelihatan memancar dari giginya.
- Janggutnya penuh dan tebal menawan.
- Lehernya kecil dan panjang, terbentuk dengan cantik seperti arca Warna
lehernya putih seperti perak sangat indah.
- Kepalanya besar tapi terlalu elok bentuknya.
- Rambutnya sedikit ikal.
- Rambutnya tebal kdg-kdg menyentuh pangkal telinga dan kdg-kdg mencecah
bahu tapi disisir rapi.
- Rambutnya terbelah di tengah.
- Di tubuhnya tidak banyak rambut kecuali satu garisan rambut menganjur
dari dada ke pusat.
- Dadanya bidang dan selaras dgn perut. Luas bidang antara kedua bahunya
lebih drpd biasa.
- Seimbang antara kedua bahunya.
- Pergelangan tangannya lebar, lebar tapak tangannya, jarinya juga besar
dan tersusun dgn cantik.
- Tapak tangannya bagaikan sutera yang lembut.
- Perut betisnya tidak lembut tetapi cantik. Kakinya berisi tapak kakinya
terlalu licin sehingga tidak melekat air.
- Terlalu sedikit daging di bahagian tumit kakinya.
- Warna kulitnya tidak putih spt kapur atau coklat tapi campuran coklat
dan putih.
- Warna putihnya lebih banyak.
- Warna kulit baginda putih kemerah-merahan.
- Warna kulitnya putih tapi sihat.
- Kulitnya putih lagi bercahaya.
- Binaan badannya sempurna, tulang-temulangnya besar dan kukuh.
- Badannya tidak gemuk.
- Badannya tidak tinggi dan tidak pula rendah, kecil tapi berukuran
sederhana lagi kacak.
- Perutnya tidak buncit.
- Badannya cenderung kepada tinggi,semasa berada di kalangan org ramai
baginda kelihatan lebih tinggi drpd mereka.



KESIMPULANNYA :
Nabi Muhammad sa.w adalah manusia agung yang ideal dan sebaik-baik contoh
sepanjang zaman. Semulia-mulia insan di dunia...untuk mengingatkan kita.. Tiba-tiba dari
luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah
saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan
dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata
sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai
anakku?"."Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku
melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu
dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian
wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan
kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah
malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.


Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa
Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang
sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah
dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan
Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu
langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga
terbuka lebar menanti kedatanganmu, " kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak
membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.


"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan
kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul
Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga
bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata
Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas.
Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah
bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang."Jibril, betapa sakit
sakaratul maut ini."


Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya
menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau
melihatku, hingga kau palingkan wajahmu
Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah
yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak
tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua
siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai
dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.


Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali
segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat
aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di
antaramu." Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat
saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali
mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii,
ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini,
mampukah kita mencintai sepertinya?


Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa'alaihi wasahbihi wasallim. Betapa
cintanya Rasulullah kepada kita.

NB:

Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran
untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan RasulNya mencintai
kita. Kerana sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.
Amin...

Usah gelisah apabila dibenci manusia kerana masih banyak yang
menyayangimu di dunia, tapi gelisahlah apabila dibenci Allah kerana tiada
lagi yang mengasihmu di akhirat kelak.

YA RASULULLAH KAMI AMAT MERINDUI MU,pemergian MU amat kami rasai.Wahai Insan Terulung, CINTA dan KASIH SAYANG Kami Hanya Untuk MU YAA RASULUALLAH. .

Perbanyakan lah selawat dan salam keatas JUNJUNGAN BESAR NABI MUHAMMAD SAW….Baginda adalah sebaik2 INSAN maka jadikan lah kehidupan Baginda sebagai panduan hidup kita dalam meniti kehidupan umat akhir zaman…Cinta Baginda kepada umatnya tidak pernah luntur walaupun sebesar zarah,bagaimana Cinta kita kepada Baginda?Tepuk Dada tanya laa IMAN…

Salam,,,,

Menangislah

Tangisan menurut perspektif Islam, boleh dibahagikan kepada dua jenis
iaitu tangisan yang berbentuk negatif dan tangisan yang berbentuk positif.
Tangisan yang dilarang ialah seperti meraung dan melolong dengan sekuat
hati apabila menerima atau meratapi kematian.Tangisan seperti ini bukan
sahaja dipandang negatif kepada orang yang melakukannya tetapi juga mayat
yang diratapinya itu turut terseksa kerana perbuatannya. Ini berbeza
dengan tangisan positif iaitu tangisan yang terjadi kerana cinta dan takut
kepada Allah.


Malah Nabi Muhammad pun menangis bila mengenangkan kesengsaraan dan
penderitaan yang dihadapi oleh umatnya serta tatkala baginda memohon ampun
dari Allah. Antara jenis-jenis tangisan yang dibenarkan malah digalakkan
dalam Islam ialah:Antara jenis-jenis tangisan yang dibenarkan malah
digalakkan dalam Islam ialah:


1. Ketika melahirkan rasa kesyukuran kepada AllahOrang-orang yang beriman
dan bertaqwa akan sentiasa bersyukur dengan apa yang dikurniakan oleh
Allah kepadanya. Golongan ini sama sekali tidak pernah mengeluh malah
sentiasa reda dengan apa yang mereka terima. Maka dengan sebab itu,
orang-orang sebegini adakalanya menitiskan air mata apabila menerima
rahmat dan nikmat-nikmat tersebut.


Sebagai contoh, dalam satu riwayat oleh Anas bahawa Rasulullah berkata
kepada Ubay bin Ka’ab: “Allah menyuruh membacakan kepadamu Surah
al-Bayyinah ayat 1, “Orang-orang kafir iaitu ahli kitab dan orang-orang
musyrik (mengatakan bahawa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya)
sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,” Ubay bertanya : “Apakah
Allah menyebut namaku?” “Nabi menjawab ya, lalu menangislah Ubay (kerana
mendengar berita gembira itu).


Ayat tersebut menyatakan tentang pendirian kaum Yahudi dan Nasrani
terhadap seruan Nabi Muhammad sebagai Rasul yang telah menerangkan kepada
mereka agama yang telah dibawa olehnya iaitu agama Islam. Mereka (Yahudi
dan Nasrani) kenal Nabi Muhammad yang diutus sebagai rasul kepada umat
akhir zaman, tetapi setelah baginda dibangkitkan mereka tidak percaya
malah tidak mahu beriman kepada apa yang dibawa oleh baginda.


2. Kerana menyesali perbuatan dan dosa yang dilakukanTangisan penyesalan
biasanya terjadi apabila seseorang yang telah melakukan dosa, menyedari
dan menyesali perbuatannya dengan bersungguh-sungguh. Ekoran daripada
penyesalan itu maka timbul rasa sedih yang mendalam yang akhirnya akan
menitiskan air mata. Tangisan yang sedemikian itu timbul akibat wujudnya
rasa kesedaran yang mendalam dan rasa takut yang amat sangat kepada Allah.
Keadaan sebegini akhirnya akan mendorong seseorang itu bertaubat dan
seterusnya kembali ke jalan yang benar. Hal ini dijelaskan oleh Allah
dalam ayat 82 Surah al-Taubah, “Maka hendaklah mereka sedikit tertawa dan
banyak menangis sebagai pembalasan dari apa yang mereka telah kerjakan.”


3. Apabila bertambah keimanan kepada Allah

Iman yang tertanam dalam hati akan terus subur dan mekar apabila disirami
dengan ayat-ayat suci al-Quran yang dibaca dengan penuh penghayatan
sehingga boleh menyebabkan seseorang itu menitiskan air mata.Tangisan
sebegini merupakan tangisan yang tinggi nilainya kerana ia merupakan
campuran antara rasa kesedaran dan keimanan yang tidak berbelah bagi.
Justeru tanpa disedari akan bercucuran tangisan akibat rasa keimanan yang
begitu mendalam sebagaimana firman Allah dalam ayat 58, Surah Maryam; “Dan
apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Tuhan Yang Pemurah, mereka
segera sujud serta dan menangis.”


4. Timbul dari rasa khusyuk dan tawadukTangisan seperti ini boleh terjadi
apabila seseorang itu khusyuk dalam beribadat. Air mata yang menitis itu
bukan kerana perasaan sedih tetapi kerana menyedari betapa diri yang
begitu kerdil ketika berhadapan dengan pencipta-Nya. Bahkan, orang yang
mencapai tahap kekhusyukan itu termasuk salah satu dari tujuh golongan
yang memperoleh keistimewaan pada hari kiamat seperti sabda Rasulullah:
“Tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah pada hari di mana
tidak ada naungan kecuali naunganNya (iaitu) : Imam (pemimpin) yang adil,
pemuda yang dibesarkan dalam beribadat kepada Allah, orang yang hatinya
selalu rindu pada masjid, dua orang yang berkasih sayang semata-mata
kerana Allah iaitu bertemu kerana Allah dan berpisah kerana Allah, seorang
lelaki yang diajak berzina oleh wanita bangsawan dan rupawan lalu
ditolaknya dengan berkata, “Aku takut kepada Allah”, seorang yang
bersedekah dalam keadaan rahsia sehingga tangan kirinya tidak mengetahui
apa yang dilakukan oleh tangan kanannya dan seseorang yang berzikir kepada
Allah dalam keadaan menyendiri lalu menitis air matanya.” (Riwayat Bukhari
dan Muslim)


5. Bimbang terputusnya rahmat Allah

Suatu hal yang menyedihkan hati dan amat dibimbangi oleh orang-orang yang
beriman ialah terputusnya kebajikan dan rahmat Allah. Apabila keadaan ini
berlaku, ia boleh mengubah suasana hati dan perasaan sehingga menjadi
sedih dan terharu. Sebagai contoh, pada suatu hari sesudah Rasulullah
wafat, Saidina Abu Bakar mengajak Saidina Umar ke rumah Ummu Aiman seperti
mana Rasulullah semasa hayatnya sering menziarahinya. Sebaik sampai di
rumah Ummu Aiman, tiba-tiba Ummu Aiman menangis. Kedua-dua tetamunya itu
lantas bertanya, “Apakah yang menyebabkan kamu menangis? Tidakkah engkau
tahu bahawa yang tersedia di sisi Allah untuk Rasulullah jauh lebih baik?”
Ummu Aiman menjawab, “Aku tidak menangis kerana itu melainkan kerana wahyu
dari langit telah terputus (terhenti).” Kata-kata Ummu Aiman itu ternyata
mengharukan Abu Bakar dan Umar, lalu kedua-duanya turut menangis.


6. Apabila terselamat dari kesesatan dan menemui kebenaranAdakalanya air
mata seseorang itu akan menitis apabila ditunjukkan oleh Allah jalan yang
benar setelah sekian lama hanyut dalam kelalaian atau kesesatan. Bagi yang
berada dalam situasi sedemikian, akan terus menangis dan tangisannya bukan
kerana merasa sedih tetapi kerana terlalu gembira dengan hidayah yang
diterima itu.


Hal ini pernah terjadi kepada segolongan pendeta apabila mengetahui
al-Quran yang diturunkan kepada Rasulullah merupakan kebenaran dari Allah
seperti firman-Nya: “Dan apabila mereka itu (segolongan pendeta) mendengar
apa-apa yang diturunkan kepada Rasul, engkau akan melihat mereka akan
menitiskan air matanya, lantaran mengetahui kebenaran (seraya) mereka
berkata; “Hai Tuhan kami! Kami telah beriman. Oleh kerana itu, catatlah
kami dalam golongan orang-orang yang menyaksikan.


Dan tidak patut kami tidak beriman kepada Allah dan kepada kebenaran yang
datang kepada kami, pada hal kami ingin supaya Tuhan memasukkan kami
bersama kaum yang soleh.” (Surah al-Maidah:83- 84) Daripada maksud firman
Allah tersebut, jelaslah bahawa tangisan yang positif mempunyai keutamaan
di sisi Islam sehingga tangisan seumpama itu boleh mendatangkan manfaat
yang besar.


Ini kerana, orang yang menitiskan air mata kerana Allah sebenarnya
merupakan orang yang cukup tinggi rasa keimanan dan taqwanya seperti yang
ditunjukkan oleh Rasulullah dalam satu riwayat dari Abu Daud dan Tirmizi
bermaksud: “Kami datang kepada Rasulullah sedang baginda menunaikan solat.
Maka terdengar nafas tangisnya bagaikan suara air mendidih dalam bejana.”
Tags: sharing25
Prev: Keistimewaan Saiyyidatina Khadijah. Isteri mithali - Just to share..

Gambar Molekul Air Zam Zam

..........Kisah babi hutan dan ular:untuk renungan bersama ............ .


Pengetahuan bersama..... ...

Di riwayatkan bahawa pada suatu hari Rasulullah S.A.W sedang duduk

bersama para sahabat, kemudian datang pemuda Arab masuk ke dalam masjid

dengan menangis. Apabila Rasulullah S..A.W melihat pemuda itu menangis

maka baginda pun berkata, "Wahai orang muda kenapa kamu menangis?"

Maka berkata orang muda itu, "Ya Rasulullah S.A.W, ayah saya telah

meninggal dunia dan tidak ada kain kafan dan tidak ada orang yang


hendak memandikannya. " Lalu Rasulullah S.A.W memerintahkan Abu Bakar


r.a. dan

Umar r.a. ikut orang muda itu untuk melihat masalahnya. Setelah


mengikut orang itu,maka Abu Bakar r...a dan Umar r.a. mendapati ayah


orang muda itu telah bertukar rupa menjadi babi hitam, maka mereka pun


kembali dan

memberitahu kepada Rasulullah S.A.W, "Ya Rasulullah S.A.W, kami lihat

mayat ayah orang ini bertukar menjadi babi hutan yang hitam." Kemudian

RasulullahS. A.W dan para sahabat pun pergi ke rumah orang muda dan


baginda pun berdoa

kepada Allah W.T, kemudian mayat itu pun tukar kepada bentuk manusia

semula.

Lalu Rasulullah S.A.W dan para sahabat menyembahyangkan mayat tersebut.

Apabila mayat itu hendak dikebumikan, maka sekali lagi mayat itu

Berubahmenjadi seperti babi hutan yang hitam, maka Rasulullah S.A.W pun

bertanya kepada pemuda itu, Wahai orang muda, apakah yang telah


dilakukan oleh ayahmu sewaktu dia di dunia dulu?"

Berkata orang muda itu, "Sebenarnya ayahku ini tidak mahu mengerjakan

solat." Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda, "Wahai para sahabatku,

lihatlah keadaan orang yang meninggalkan sembahyang. Di hari kiamat


nanti akan dibangkitkan oleh Allah S.W.T seperti babi hutan yang


hitam."

Di zaman Abu Bakar r.a ada seorang lelaki yang meninggal dunia dan

sewaktu mereka menyembahyanginya tiba-tiba kain kafan itu bergerak.

Apabila mereka membuka kain kafan itu mereka melihat ada seekor ular

sedang membelit leher mayat tersebut serta memakan daging dan menghisap

darah mayat.

Lalu mereka cuba membunuh ular itu.

Apabila mereka cuba untuk membunuh ular itu, maka berkata ular


tersebut, Laa ilaaha illallahu Muhammadu Rasulullah, mengapakah kamu


semua hendak

membunuh aku? Aku tidak berdosa dan aku tidak bersalah. Allah S.W.T


yang memerintahkan kepadaku supaya menyeksanya sehingga sampai hari


kiamat."

Lalu para sahabat bertanya, "Apakah kesalahan yang telah dilakukan oleh

mayat ini?" Berkata ular, "Dia telah melakukan tiga kesalahan, di

antaranya;

1. Apabila dia mendengar azan, dia tidak mahu datang untuk solat

2. Dia tidak mahu keluarkan zakat hartanya.

3. Dia tidak mahu mendengar nasihat para ulama.

Maka inilah balasannya".

“RASULULLAH SAW pernah bersabda kepada Aisyah r.a., “Jika engkau melakukan
dosa dan bukan merupakan kebiasaan, maka mohonlah ampun kepada Allah dan
bertaubat kepada-Nya, kerana apabila seorang hamba mengakui dosanya,
kemudian dia bertaubat kepada Allah, nescaya Allah akan mengampuni
dosanya.”


(HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad).


Wahai saudaraku kaum Muslimin! Bertaubatlah kepada Allah adalah merupakan
jalan yang dilalui oleh wanita Muslimah untuk sampai kepada Tuhannya, serta
akan menambah keuntungannya di akhirat, Tidak ada yang dapat memberikan
keuntungan bagi orang-orang yang beruntung pada han akhirat kecuali hanya
taubat yang sungguh-sungguh, yang padanya terkandung keikhlasan kepada
Allah semata dan dengan cara menjauhi apa-apa yang tidak disukai-Nya.


Taubat itu adalah merupakan ubat yang dapat dipereleh bagi setiap orang
yang terkena penyakit jiwa dan perbuatan-perbuatan yang buruk. Sedangkan
makna taubat menurut pengertian bahasa ialah kembali”. Maksudnya ialah
kembali taat kepada Allah SWT setelah sebelumnya durhaka kepada-Nya.


Wahai saudaraku kaum Muslimah! Perhatikanlah ayat-ayat Al Quran yang
menyerumu supaya bertaubat. Firman Allah:


“Katakanlah wahai hamba-hamba- Ku yang melampaui batas, janganlah kamu
berputus asa dan rahmat Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengam pun
lagi Maha Pen yayang.”


(As-Zumar: 53)


“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kamu kepada Allah dengan
taubat nasuha, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapuskan kesalahan-
kesalahan kamu dan memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir di
bawahnya beberapa sungai.”


(At-Tahrim: 8)


“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang
beriman, supaya kamu berjaya.”


(An-Nur: 31)


“Dan juga orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji, atau
menganiaya din sendiri, mereka segera ingat kepada Allah lalu memohon ampun
akan dosa mereka dan sememangnya tidak ada yang mengampunkan dosa-dosa
melainkan Allah, dan mereka juga tidak meneruskan perbuatan keji yang
mereka telah lakukan itu, sedang mereka mengetahui (akan salahnya dan
akibatnya).”


“Orang-orang yang demikian szfatnya, balasannya ialah keampunan dan Tuhan
mereka, dan syurga-syurga yang rnengalir dibawahnya beberapa sungai, mereka
kekal didalamnya; dan yang demikian itulah sebaik-baik balasan bagi
orang-orang yang beramal.”


(AI-Imran: 135-136).


Bertaubat kerana dosa dan kesalahan termasuk sesuatu yang harus dilakukan
secara langsung dan terus menerus, sama ada dosa yang dilakukan itu kecil
mahupun besar. Kerana telah diturunkan kepada kita wahyu yang jelas
maknanya, yang menganjurkan perbuatan in Sebagaimana Firman-Nya lagi:


“Maka barangsiapa yang bertaubat sesudah melakukan kejahatan itu dan
memperbaiki din, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya.”


(Al Mqidah: 39)


Setelah kita memperhatikan firman Allah, marilah pula kita perhatikan
hadis-hadis Nabi, yang menyeru kita supaya kembali ke jalan Allah.


Diriwayatkan dan Abu Hurairah, dia berkata,:


“Rasulullah SAW bersabda: “Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar memohon
am pun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dan 70 kali dalam satu
hari.”


(HR. Bukhari).


Dan Al-Aghar bin Yassar, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda:


“Hai manusia bertaubatlah kepada Allah dan memohonlah ampunan-Nya, kerana
aku juga bertaubat seban yak seratus kali dalam satu hari.”


(HR. Muslim).


Kalaulah kita ingin memperhatikan pada diri Rasulullah SAW yang makshum
itu, yang dosa-dosanya pada masa lalu dan yang akan datang telah diampuni
oleh Allah, namun meskipun begitu beliau tetap memohon ampun dan bertaubat
kepada-Nya sebanyak seratus kali dalam satu hari. Perkara ini memberikan
pengertian kepada kita bahawa pentingnya taubat dalam kehidupan
sehari-hari.


Wahai saudaraku kaum Muslimin! Sebenarnya hak-hak Allah terlalu agung jika
kita harus melaksanakannya. Lalu bagaimanakah caranya supaya kita
mendapatkan keredhaanNya?


Mari kita perhatikan ucapan dan seorang ulama’ yang terkenal iaitu Thaniq
bin Habib, katanya: “Sesungguhnya hak—hak Allah terlalu agung jika harus
dilaksanakan oleh manusia. Namun mereka harus tetap bertaubat pada waktu
pagi dan petang hari.”


Wahai Ukhti Muslimah! Sesungguhnya taubat yang dapat mengubati dosa dan
menghilangkan pengaruhnya, ialah taubat yang seikhlas-ikhlasnya. Sedangkan
yang dimaksud dengan taubat yang seikhlas-ikhlasnya didalamnya terkandung
keinsafan sepenuhnya tentang buruknya dosa yang diperbuat di sisi Allah
SWT.


Hati harus dipenuhi oleh perasaan sedih dan menyesal serta takut kepada
amarah Allah, keinginan kuat yang diiningi dengan meninggalkan dosa itu
ketika itu juga dan tidak akan mengulanginya lagi pada masa yang akan
datang, serta berusaha terus membebaskan diri dan pengaruh-pengaruh dosa
yang lalu sedapat mungkin.


Apabila seluruh unsur-unsur itu terpenuhi, maka hal itu akan mengubah
dosanya menjadi pendekatan diri kepada Allah SWT, sakitnya akan menjadi
kelazatan, keburukannya berubah menjadi kebaikan, kegelapannya berubah
menjadi cahaya dan kebingungannya berubah menjadi hidayah.


Taubat yang sebenarnya itu mengandung tiga unsur, iaitu ilmu, prihahal
keadaan dan perbuatan. Yang dimaksud dengan ilmu ialah: bahawa taubat itu
haruslah dilakukan dengan kesedaran dan ilmu. Ertinya, harus diketahui
bahawa perbuatan yang sudah dilakukan itu adalah perbuatan dosaa. Sedangkan
ilmu yang dimaksudkan disini ialah iman yang yakin. Iman iaitu suatu
pengertian yang membenarkan bahawa dosa itu adalah suatu perkara yang dapat
merosakkan, sedangkan yakin iaitu suatu pengertian yang menguatkan
pembenaran tersebut dan yang menghilangkan keragu-raguan. Jika yakin ini
telah menguasai hati, maka akan timbullah cahaya iman.


Yang dimaksud dengan perihal keadaan ialah, sesudah hal itu diketahui,
hendaklah timbul suatu jeritan di dalam hati, iaitu perasaan menyesal.


Sedangkan yang dimaksud dengan perbuatan ialah, niat yang kuat dan
sungguh-sungguh bahawa tidak akan melakukan dosa itu kembali pada han-han
yang akan datang.


Begitu juga, apabila taubat seseorang itu ingin diterima disisi Allah, maka
seseorang itu harus memperhatikan syarat-syarat yang telah ditentukan,
diantara syarat-syarat tersebut ialah:


1. Menyesal atas segala perbuatan dosa yang pernah dilakukan.


2. Mensucikan din dan perbuatan maksiat yang sudah dilakukan. Kerana tidak
ada ertinya bertaubat jika dosa masih terus dikerjakan.


3. Bertekad dengan sungguh-sungguh bahawa tidak akan mengulanginya lagi,
selama hayat dikandung badan, sampai mengucapkan selamat tinggal pada dunia
yang fana ini.


Ketiga-tiga syarat ini, wajib dilaksanakan oleh orang yang ingin bertaubat
yang berhubungan antara dosa manusia dengan Tuhannya. Akan tetapi jika
kesalahan atau dosa yang dilakuan itu berhubung dengan sesama manusia, maka
diwajibkan untuk menyelesaikannya kepada orang yang berkenaan.


Wahai Ukhti Muslimah, setelah taubat dan dosadosa engkau lakukan, selepas
itu hendaklah sentiasa meletakkan dirimu antara takut dan harap. Berharap
dimaksudkan di sini ialah agar Allah menerima taubatmu dengan belas dan
kasih-Nya. Sedangkan yang dimaksud dengan takut ialah, takut kalau-kalau
Allah tidak menerima segala taubatmu, serta bimbang kalau-kalau kamu
melakukan taubat itu tidak dengan sempurna.


Wahai Ukhti Muslimah, bagi setiap orang yang beriman haruslah sentiasa
bertaubat kepada Allah tanpa berhenti, dan taubat itu haruslah diperbaharui
pada setiap masa dan kesempatan, sebab dosa-dosa yang kita lakukan itu
mungkin banyak sekali dosa batin, atau dosa yang tidak kita tahu atau dosa
yang kita ketahui.


Oleh kerana itu ketahuilah! Jika kita kembali kepada Allah dengan taubat
nasuha, nescaya Allah akan menerima taubat kita, dan menghapuskan segala
dosadosa yang telah kita lakukan. Sebagai bukti, perhatikanlah beberapa
contoh tentang orang-orang yang bertaubat kepada Allah dengan taubat nasuha
itu, sehingga mereka mendapat keuntungan diakhirat.


a. Pembunuh seratus orang.


============ ========= ======


Dan Abu Sa’id A1-Khudry, bahawa Rasulullah SAW bersabda:


“Dulu, diantara orang-orang sebelum kamu ada seorang lelaki yang sudah
membunuh 99 orang lalu dia bertanya tentang penduduk burni yang paling ban
yak ibadahnya. Lalu dia ditunjukkan ten tang seorang rahib. Diapun pergi
menemui rahib itu, kemudian dia menceritakan bahawa dia telah membunuh
seban yak 99 orang, maka apakah masih ada ampunan bagi dirinya?


Rahib itu men jawab, “Tidak ada.”


Lalu orang itupun rnembunuh rahib tersebut, sehingga jumlah korban menjadi
100 orang. Kernudian dia bertanya-tanya tentang pen duduk bumi yang paling
ban yak ilmunya. Lalu ditunjukkan kepada seorang lelaki yang berilmu. Orang
itu pun berkata bahawa dia telah membunuh sebanyak 100 orang, apakah masih
ada ampunan bagi dirinya jika ia bertaubat?


Orang yang berilmu itu men jawab, “Ya. Tidak siapapun yang dapat
menghalangi antara dirimu dengan taubatmu.”


Pergilah engkau ke negeri yang jauh letakknya dan sini, kerana disana ada
orang-orang yang menyembah Allah, dan sembahlah Allah bersama mereka, dan
janganlah kembali ke negerimu. Kerana negerimu mi adalah tern pat yang
rosak.”


Orang itu pun pergi, sehingga ketika dia di dalarn perjalanan, kematian men
ghampiri dirinya. Pada waktu itu malaikat rahmat dan malaikat azab sating
berselisih pendapat tentang orang tersebut.


Malaikat rahmat berkata;


“Orang ini telah bertaubat dan menghadap kepada Allah dengan sepenuh
hatinya.”


Sedangkan malaikat azab berkata: “Sesungguhnya sekalipun dia belum pernah
mengerjakan kebaikan.”


Sedang mereka itu berselisih pendapat, tiba-tiba datang pula malaikat yang
berwujud seorang manusia mendatangi mereka dan hendak memutuskan perkara
mereka tentang orang tersebut. Maka dia berkata: “Ukurlah jarak antara dua
negeri itu. Mana jarak yang lebih dekat, maka ia akan menjadi bahagiannya.”
Maka mereka mengukurnya dan mendapatkan bahawa jarak yang paling dekat
adalah ke negeri yang hendak di tujunya. Maka malaikat rahmat yang memegang
orang tersebut.”


(Bukhari dan Muslim).


Dalam satu riwayat yang lain pula disebutkan:


“Lalu Allah menurunkan wahyu kepada negeri yang satu ini agar jaraknya
lebih jauh, dan memberikan wahyu kepada negeri yang satunya lagi supaya
jaraknya lebih dekat. Maka jarak ke negeri yang baik adalah lebih dekat dan
negeri yang ditinggalkannya kira-kira satu jengkal. Maka ia dijadikan
sebagai penduduk negeri yang baik itu.”


(HR. Muslim).


Perhatjkanlah wahai saudaraku kaum wanita! Walaupun dosanya sangat besar
dan kesalahannya menimbun, akan tetapi ketika rasa penyesalannya
betul-betul timbul dan lubuk hati yang mendalam, serta ia benar-benar ingin
bertaubat, maka Allah merahmatinya dan menjadikan dirinya termasuk golongan
orangorang yang berbahagia. Maka begitu pulalah hendaknya dirimu yang harus
betul-betul dalam bertaubat, supaya Allah benar-benar memberikan rahmat-Nya
bagi dirimu.


b. Wanita Pezina.


============ ========= ======


Dan Imram bin Khushain:


“Rasulullah SAW didatangi oleh seorang wanita dan kauin Hujainah, yang
hamil kerana perbuatan zina. Lalu dia berkata: “Wahai Rasulullah, telah
berlalu suatu hukuinan bagiku maka laksanakanlah hukuinan itu atas diriku.”


Lalu Rasulullah memanggil seorang wall wanita itu serta berkata;
“Perlakukanlah dengan cara yang baik terhadap wanita ini, maka jika dia
telah melahirkan, bawalah dia kepadaku.” Maka wali itu melaksanakannya.
Maka setelah tiba saatnya, Rasulullah mengikat wanita itu dengan pakaiannya
kern udian rnernerintahkan kepada para sahabat supaya rnerejarnnya.
Kemudian Rasulullah men yembahyangkrrn mayatnya. Lalu lirnar berkata kepada
Rasulullah, “Mengapa engkau menyembahyangkan mayat wan ita itu wahai
Rasulullah padahal dia telah berzina?”


Maka Rasulullah menjawab; “Sesungguhnya dia telah bertaubat dengan
betul-betul taubat, yang andaikata taubatnya itu dibagi-bagikan diantara
tujuh puluh orang penduduk Madinah, tentu taubatnya itu sanggup untuk
menutupi kesalahan mereka semua. Dan apakah engkau pernah mendapatkan suatu
taubat yang lebih utama jika dibandingkan dengan wanita itu yang
menyerahkan nyawanya kepada Allah?”


(HR. Tarmizi dan Ahmad).


Perhatikanlah bagaimana balasan taubat yang sesungguh-sungguhny a. Taubat
itu menjadikan seseorang berada dalam suatu persiapan yang besar untuk
membersihkan dirinya dan kedurhakaan dan dosa.


Taubat juga merupakan suatu bentuk ubudiyah kepada Allah yang paling
disukai oleh Allah. Ianya mempunyai kedudukan yang tidak dapat disamakan
dengan yang lain kerana didalamnya terdapat sikap pasrah, menyerahkan din
dan tunduk kepada Allah. Bahkan faedah yang paling besar adalah berubahnya
keburukan yang pernah dilakukan menjadi kebaikan.


Sebagaimana firman Allah:


“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan men gerjakan amal shaleh,
ma/ca kejaha tan mereka itu a/can diganti dengan kebaikan.”


(A1-Furqan: 70)


Ayat di atas ini merupakan khabar gembira bagi orang-orang yang benar-benar
bertaubat. Sehingga seorang tabi’in yang mulia bernama Sa’id Al-Musayyab
pernah berkata tentang ayat ini, menurutnya; “Allah menggantikan kejahatan
yang pernah mereka lakukan dengan kebaikan pada hari kiamat dan memberikan
kepada mereka kedudukan yang baik dan setiap kejahatan mereka.”

Rabu, September 17, 2008

Ya ukhti,

Sungguh luas jalan ke syurga yang Allah bentangkan untuk saudari. Janganlah saudari sempitkan jalan yang luas itu. Mahukah saudari menempun jalan mudha ke syurga? Bukankah jalan ke syurga dimudahkan untuk mereka yang menuntut ilmu. Saudari boleh gunakan masa yang biasa saudari lakukan untuk solat dengan membaca buku-buku agama. Saya nasihatkan saudari untuk memulakan dengan bahan bacaan asas agama. Saudari mulakanlah dengan membaca buku-buku berkaitan akidah. Pilihlah buku yang mudah. Saudari boleh membaca Kitab at-Tauhid karangan Shaikh Muhammad bin Abdul Wahab. Sangat ringkas buku ini dan mudah untuk saudari fahami. Saudari juga boleh membaca buku saudara Hafiz Firdaus Abdullah tentang contoh-contoh hal yang boleh merosakkan akidah. Selepas itu saudari hendaklah membaca buku tentang bersuci. Buku kecil Sifat Wudhu Rasulullah amatlah berguna buat saudari. Selepas itu bacalah buku Sifat Solat Nabi untuk saudari memperbaiki mutu solat saudari. Saudari juga tidak boleh melupakan hokum-hakam khas untuk gadis atau wanita seperti saudari. Bacalah buku-buku berkaitan hokum hakam haidh, istihadah dan lain-lain. Saudara boleh membaca buku karangan Shaikh Shalih al-Utsaimin berkaitan hal ini.
Indahnya malam pertama kita

Satu hal sebagai bahan renungan Kita...
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa

Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu...mempelai sangat dimanjakan
Mandipun...harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka....
Tak ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok Kita....
Itulah jasad Kita waktu itu

Setelah dimandikan.. ,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ...jarang orang memakainya..
Karena sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan kebaju Kita...
Bagian kepala..,badan. .., dan kaki diikatkan
Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita
Keranda pelaminan... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...

Mempelai diarak keliling kampung yang dihadiri tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin....
Berwalikan liang lahat..
Saksi-saksinya nisan-nisan. . yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar.. pengantar akhir kerinduan

Dan akhirnya.... tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian,
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama yang indah atau meresahkan..
Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Sang Malaikat lalu bertanya.
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu....


Email ini khusus buat teman teman tersayang yang dapat merasakan dan menyadari bahwa kita ini sedang mengantri untuk merasakan ''malam pertama'' kita. Anehnya terkadang kita tak pernah galau atau ketakutan akan malam itu. Bahkan tak pernah menangis dan berpasrah atas nama ALLAH. Betapa congkaknya. May ALLAH bless us always!!

Assalamualaikum. Wr.Wb.

Selamat datang di Blog aq yang baru aja dibuat, semoga bisa kasih masukan ato saran n tambahan, tentunya untuk perbaikan yang selanjutnya, thx